Selasa 18 Jan 2022 02:09 WIB

Jambi Minta Petani Pertahankan Kualitas Kopi Guna Perluas Pasar

Komoditas Kopi Kerinci telah diekspor ke berbagai negara seperti Norwegia, Mesir, AS.

Keluarga transmigran asal Lumajang menjemur biji kopi di halaman depan rumahnya, kawasan Transmigrasi Sungai Bermas, Siulak, Kerinci, Jambi, Minggu (9/8/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi meminta petani kopi di daerah itu mempertahankan kualitas komoditas kopi.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Keluarga transmigran asal Lumajang menjemur biji kopi di halaman depan rumahnya, kawasan Transmigrasi Sungai Bermas, Siulak, Kerinci, Jambi, Minggu (9/8/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi meminta petani kopi di daerah itu mempertahankan kualitas komoditas kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi meminta petani kopi di daerah itu mempertahankan kualitas komoditas kopi. Hal ini bertujuan untuk memperluas pemasaran di pasar internasional.

"Komoditas Kopi Kerinci telah diekspor ke berbagai negara seperti Norwegia, Mesir, Taiwan dan Amerika, harapannya petani dapat mempertahankan kualitas kopi untuk memperluas pemasaran di pasar internasional," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, Senin (16/1/2022).

Baca Juga

Al Haris menjelaskan Kopi Kerinci merupakan kopi jenis arabica yang telah diolah dengan baik oleh petani, koperasi, dan eksportir. Pemerintah mendorong agar Kopi Arabica Kerinci tidak diperjualbelikan secara bebas ke luar negeri dengan mengubah nama dan merek, melalui pemasaran secara terintegrasi sehinggadi pasar internasional dikenal dengan Kopi Arabica Kerinci.

Maka dari itu, lanjut dia, penting untuk menjaga kualitas kopi yang dikirim ke luar negeri. Al Haris mengharapkan pengembangan sentra produksi kopi di Kabupaten Kerinci terus berjalan. Sentra produksi kopi tersebut mampu menyerap banyak tenaga kerja dan membantu mengurangi angka pengangguran.

"Potensi komoditi kopi di Provinsi Jambi sangat luar biasa karena sudah menembus pasar internasional, ini berdampak baik bagi pemerintah karena mengurangi pengangguran," kata Al Haris.

Terintegrasinya pengolahan dan pemasaran Kopi Arabica Kerinci tersebut dapat mencegah hal-hal yang tidak di inginkan. Meskipun diekspor dalam bentuk bahan mentah namun pengemasannya tetap menggunakan nama Kopi Arabica Kerinci.

Selain Kopi Arabica Kerinci, Pemprov Jambi juga mendorong pemasaran Kopi Liberica yang juga berasal dari Jambi untuk menembus pasar internasional dan memiliki pangsa pasar sendiri. Karena setiap jenis kopi memiliki penikmat tersendiri.

"Pengembangan sentra produksi kopi harus terus berjalan karena memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan perekonomian Provinsi Jambi. Ke depannya pemerintah akan mencoba memadukannya dengan Program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) milik Pemprov Jambi," kata Al Haris.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement