Ahad 16 Jan 2022 15:03 WIB

Pemkot Jaksel Minta Sekolah Perketat Prokes Cegah Covid-19

Ada enam sekolah di Jaksel yang ditutup karena ada temuan Covid-19.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area sekolah SMAN 20, Jakarta, Jumat (14/1/2022). Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 20, Sawah Besar setelah seorang siswa terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Selasa (11/1/2022) hingga Minggu (16/1/2022).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area sekolah SMAN 20, Jakarta, Jumat (14/1/2022). Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 20, Sawah Besar setelah seorang siswa terkonfirmasi positif COVID-19 sejak Selasa (11/1/2022) hingga Minggu (16/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan meminta seluruh sekolah di wilayah tersebut untuk memperketat protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan ini seiring dengan ditutupnya sejumlah sekolah di wilayah tersebut karena temuan kasus Covid-19.

"Justru kan gitu mau tidak mau kita dengan begini lebih ketat artinya, kita tetap aja kalau kita memang mengikuti edaran dari dinas," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan Abd Rachem.

Baca Juga

Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah II mencatat enam sekolah sudah ditutup sementara waktu karena temuan Covid-19 sejak Jumat (7/1), yakni SMP dan SMA Labschool Kebayoran Baru, SMK Asisi Tebet, SMP dan SMA Islam Andalus.

Kemudian terbaru, SMA Negeri 6 Jakarta ditutup karena satu siswa kelas X dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis kemarin. Lebih lanjut, Rachem memastikan keenam sekolah tersebut sudah melakukan "tracing" atau pelacakan kasus terhadap seluruh peserta didik dan pendidik.

 

"Otomatis semua dilakukan, itu kan bagian dari prokes. Kalau ada yang positif kan nanti ada yang lima hari ada yang tiga hari (tutup). Itu tergantung kepada jumlah kasusnya, kalau hanya personal hanya tiga hari," kata Rachem.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihak pemerintah daerah memilih masih memantau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas 100 persen meski ditemukan kasus Covid-19 pada 10 sekolah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement