Jumat 14 Jan 2022 08:31 WIB

FIA akan Umumkan Hasil Investigasi GP Abu Dhabi pada Maret

FIA tak tahan dengan kritik yang ramai muncul di media sosial terkait GP Abu Dhabi.

Pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda bereaksi setelah menjadi juara dunia Formula Satu (F1) 2021 usai menjuarai GP Abu Dhabi di Sikruit Yas Marina, Uni Emirat Arab, Ahad, 12 Desember 2021.
Foto: AP/Kamran Jebreili
Pembalap Red Bull Max Verstappen dari Belanda bereaksi setelah menjadi juara dunia Formula Satu (F1) 2021 usai menjuarai GP Abu Dhabi di Sikruit Yas Marina, Uni Emirat Arab, Ahad, 12 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Otomotif Internasional (FIA) menyatakan akan mengumumkan hasil investigasi balapan penutup musim Formula 1 (F1) 2021 di Abu Dhabi yang kontroversial pada Maret 2022. Pernyataan ini disampaikan FIA pada Kamis (13/1/2022).

Gelar juara dunia F1 tahun lalu diklaim oleh pembalap Red Bull Max Verstappen menyusul prosedur safety car yang tidak lazim. Prosedur itu memungkinkan Verstappen menyalip Lewis Hamilton di lap terakhir dan menggagalkan upaya sang pembalap Mercedes meraih rekor delapan gelar di Yas Marina.

Baca Juga

FIA pada bulan lalu menyadari kegaduhan yang timbul telah mencoreng wajah kejuaraan dunia tersebut dan menyatakan mereka akan melakukan analisis menyeluruh dengan melibatkan semua tim dan pembalap. Kritik ramai dilontarkan di sosial media, menyebut lambannya investigasi tersebut. Muncul spekulasi soal masa depan Hamilton di olahraga balap itu bakal bergantung pada hasil penyelidikan itu.

Pembalap Inggris itu telah membisu sejak insiden di Abu Dhabi, menolak berkomentar lebih lanjut. FIA, yang lebih banyak diam terkait proses tersebut dalam beberapa pekan terakhir, mengeluarkan jadwal pada Kamis dan mengatakan Komite Penasihat Olahraga akan mengadakan rapat pada 19 Januari untuk meninjau penggunaan safety car.

"Hasil dari analisis mendetail tersebut akan diserahkan kepada Komisi F1 pada Februari dan keputusan final akan diumumkan di Dewan Motorsport Dunia di Bahrain pada 18 Maret," demikian pernyataan FIA di laman resminya.

Presiden baru FIA Mohammed Ben Sulayem disebut telah meminta sekretaris jenderal olahraga Peter Bayer, yang juga baru menjabat sebagai direktur balap mobil kursi tunggal, membuat proposal untuk meninjau ulang dan mengoptimalkan organisasi dari struktur F1 FIA untuk musim 2022.

Reuters melaporkan tim Mercedes tidak mau berkomentar terkait laporan dari harian Daily Mail yang menyebut bos mereka Toto Wolff akan menemui Ben Sulayem pada Jumat (14/1/2022).

Masa depan direktur balapan Michael Masi juga saat ini menjadi sorotan menyusul keputusan kontroversialnya di Abu Dhabi dan sejumlah lainnya di sepanjang musim lalu. Wolff mengatakan pada bulan lalu ingin FIA bertanggung jawab dan bertindak segera. Mantan bos F1 Bernie Ecclestone, yang istrinya Fabiana merupakan wakil presiden FIA dan anggota Dewan Motorsport Dunia, mengatakan kepada Daily Mail bahwa FIA harus mempertahankan Masi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement