Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rival Laosa

Laut Indonesia dengan Permasalahannya

Eduaksi | Wednesday, 12 Jan 2022, 14:48 WIB
Sumber Photo: Pixabay.com

Indonesia dikenal dengan negara kepulauan yang di mana banyaknya pulau yang dikelilingi laut dengan bentangan luas dari timur ke barat Indonesia dan selatan ke utara Indonesia. Sebagai mana kita ketahui bahwa Laut adalah ruang perairan di muka bumi yang menghubungkan daratan dengan daratan dan bentuk-bentuk alamiah lainnya, yang merupakan kesatuan geografis dan ekologis beserta segenap unsur terkait dan yang batas dan sistemnya ditentukan oleh peraturan Perundang-undangan dan hukum internasional.

Berdasarkan pengertian tersebut laut dapat dipandang sebagai wadah dengan berbagai unsur, aturan, aktivitas, dan dinamika yang ada di dalamnya yang memerlukan serangkaian upaya pengelolaan untuk meraih berbagai tujuan atau keberhasilan secara bersamaan.

“Kedaulatan Indonesia sebagai negara kepulauan meliputi wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial, termasuk ruang udara di atasnya serta dasar Laut dan tanah di bawahnya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Kedaulatan Indonesia tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982, dan hukum internasional yang terkait.”

Permasalahan yang dihadapi Indonesia bukan lah hanya berasal dari suatu sistem kenegaraan saja namun juga ada pada unsur-unsur negara seperti kekayaan hayati serta seiring dengan perkembangan narasi yang berhubungan dengan potensi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Secara khusus diterbitkan Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia . Melalui Perpres Kebijakan Kelautan Indonesia tersebut dicanangkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, yaitu Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan kepentingan nasional.

Hal ini jelas menekankan bahwa permasalahan Indonesia dalam lingkup kebijakan kelautan sangat konkret untuk pencapaian bahwa Indonesia adalah poros maritim dunia. Dengan kekayaan sumber daya kelautan Indonesia, yang akhirnya timbul banyak permasalahan di dalamnya antara lain seperti Ilegal fishing, Masalah sampah, Perburuan ikan dengan cara merusak (destructive fishing) dan Perburuan Hiu serta lainnya.

Sebagian permasalah ini yang masih ada ini akan menjadi satu hambatan lain tentang potensi poros maritim dunia. Isu dan masalah yang harus dikelola sangat kompleks, sehingga membutuhkan pengelolaan terhadap problematika yang ada.

Halnya Ilegal fishing atau penangkapan atau mencuri ikan secara ilegal (melanggar hukum) marak terjadi diwilayah kelautan Indonesia. Hal ini sering terjadi dan dilakukan oleh nelayan negara lain yang masuk ke wilayah kelautan Indonesia untuk menangkap ikan secara ilegal. hal ini jelas menjadi ancaman bagi kelautan Indonesia dan kedaulatan berbangsa dan bernegara di dalam hukum dunia yang di mana adanya ilegal fishing jelas merugikan bagi bangsa Indonesia.

Namun dengan seringnya terdapat kasus itu Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berusah mencegah masuknya kapal-kapal asing ke wilayah laut Indonesia untuk mencuri ikan bahkan ketika ada yang tertangkap, kapal ditenggelamkan dan orangnya diproses hukum.

Selepas dari Ilegal Fishing Indonesia masih mempunyai beberapa permasalahan kelautan lainnya seperti Masalah sampah Indonesia yang di mana Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di laut.

Dikutip situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik menjadi komponen terbesar sampah laut. Sampah laut terdapat di semua habitat laut, mulai Kawasan - kawasan seperti padat penduduk hingga Lokasi - lokasi terpencil yang tidak terjamah manusia.

Dari pesisir dan kawasan air dangkal hingga Palung - palung laut dalam. Kepadatan sampah laut beragam dari satu lokasi ke lokasi lain dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia, kondisi perairan atau cuaca, struktur dan perilaku permukaan bumi.

Sampah yang masuk ke laut umumnya mengandung banyak plastik dan logam yang mengalami proses pelapukan dan penguraian yang cukup lama yaitu dari masa puluhan tahun bahkan bisa ratusan tahun. Secara umum sampah laut berdampak sektor ekonomi dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan kesehatan manusia.

Dari permasalahan sampah sampai ke Ilegal fishing, Perburuan ikan dengan cara merusak (destructive fishing) dan Perburuan Hiu masih banyak dan sering terjadi di Indonesia.

Maka dengan ini kita sebagai masyarakat Indonesia harus sadar dengan apa yang ada pada laut kita serta masalah yang selalu mengintainya, mata pencarian yang paling banyak juga berasal dari sumber daya laut. Dengan sudah jelas bahwa kita masyarakat Indonesia dan juga pemerintah harus bisa menyelesaikan permasalahan kelautan Indonesia ini agar masa depan generasi bangsa tetap terjaga dengan baik.

Oleh : Rival Laosa

Mahasiswa Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image