Rabu 12 Jan 2022 11:41 WIB

Belasan Puskesmas di Surabaya Mulai Gelar Vaksinasi Booster

Penerima vaksin haruslah masyarakat yang telah mendapat vaksinasi dosis satu dan dua.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Belasan Puskesmas di Surabaya Mulai Gelar Vaksinasi Booster (ilustrasi).
Foto: AP/Moises Castillo
Belasan Puskesmas di Surabaya Mulai Gelar Vaksinasi Booster (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Kesehatan Kota Surabaya mulai menggelar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster pada Rabu (12/1). Vaksinasi booster yang digelar diprioritaskan untuk warga lanjut usia (Lansia), tenaga pendidik, pelayan publik, dan kelompok rentan atau masyarakat yang memiliki penyakit penyerta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, diselenggarakannya vaksinasi booster ini sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan. “Bahwa hari ini kita sudah bisa memulai pelaksanaan vaksin booster atau dosis ketiga. Untuk Kota Surabaya kita sudah memulai hari ini,” kata Nanik di Surabaya, Rabu (12/1).

Baca Juga

Di hari pertama penyelenggaraan vaksinasi booster, Nanik mengungkapkan ada 12 Puskesmas yang terlibat. Vaksin yang digunakan adalah Astra Zeneca dengan total 680 sasaran. Kesemua Puskesmas yang menyelenggarakan vaksin booster adalah Puskesmas Wiyung, Puskesmas Lidah Kulon, Puskesmas Sidosermo, Puskesmas Benowo, Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Sememi, dan Puskesmas Sawahan.

“Selanjutnya, Puskesmas Pegirian, Puskesmas Sidotopo, Puskesmas Putat Jaya, Puskesmas Krembangan Selatan. Kemudian kami juga menggunakan vaksin Pfizer, dengan sebanyak 6.000 dosis untuk 12.000 sasaran,” ujarnya.

 

Terkait persyaratan penerima vaksin booster, Nanik menjelaskan, penerima vaksin haruslah masyarakat yang telah mendapat vaksinasi dosis satu dan dosis dua. Hal itu dibuktikan dengan membawa sertifikat vaksin. Syarat yang juga harus dibawa adalah fotokopi KTP.

“Ada beberapa persyaratan yang harus kita penuhi. Minimal yang bisa mendapat vaksin booster itu, mereka sudah mengikuti vaksin dosis satu dan dua, serta sudah berjalan selama enam bulan. Jadi tidak semua bisa divaksin,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement