Selasa 11 Jan 2022 15:43 WIB

Alhamdulillah, Tenaga Medis Muslim Singapura Mulai Kenakan Jilbab Saat Kerja

Satu dari lima petugas kesehatan perempuan Muslim mulai mengenakan hijab.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Alhamdulillah, Tenaga Medis Muslim Singapura Mulai Kenakan Jilbab Saat Kerja. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebut sekitar satu dari lima petugas kesehatan perempuan Muslim mulai mengenakan hijab di tempat kerja. Perubahan ini terjadi sejak pemerintah mengizinkan penggunaan jilbab mulai November 2021.
Foto: Straits Times/KUA CHEE SIONG
Alhamdulillah, Tenaga Medis Muslim Singapura Mulai Kenakan Jilbab Saat Kerja. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebut sekitar satu dari lima petugas kesehatan perempuan Muslim mulai mengenakan hijab di tempat kerja. Perubahan ini terjadi sejak pemerintah mengizinkan penggunaan jilbab mulai November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebut. sekitar satu dari lima petugas kesehatan perempuan Muslim mulai mengenakan hijab di tempat kerja. Perubahan ini terjadi sejak pemerintah mengizinkan penggunaan jilbab mulai November lalu.

"Beberapa staf memilih tidak melakukannya, sementara beberapa lainnya mungkin masih mempertimbangkan. Kami menghormati keputusan masing-masing individu," kata dia dalam jawaban parlemen, dikutip di Straits Times, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Hal ini ia sampaikan dalam rapat parlemen menanggapi Wan Rizal Wan Zakariah (Jalan Besar GRC), yang meminta pembaruan atas peraturan yang memungkinkan petugas kesehatan mengenakan jilbab saat berseragam. Ong juga mengatakan, rumah sakit telah menetapkan pedoman klinis dan staf informasi. Hal itu guna memastikan persyaratan pengendalian infeksi tetap diikuti untuk keselamatan pasien dan staf.

"Petugas yang memilih memakai jilbab juga sudah menjalani penyesuaian kembali (refitting) penggunaan masker N95,” kata dia.

 

Agustus lalu, Kementerian Kesehatan mengatakan kebijakan yang direvisi untuk mengenakan jilbab ini akan berlaku bagi lebih dari 7.000 petugas kesehatan. Langkah itu diumumkan selama reli pidato Hari Nasional Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 29 Agustus.

PM Lee mengakui mengenakan jilbab telah menjadi semakin penting bagi komunitas Muslim. Hal ini mencerminkan tren umum religiusitas yang lebih kuat dalam Islam di seluruh dunia, serta di Asia Tenggara dan Singapura.

Jilbab juga telah menjadi bagian penting dari iman banyak wanita Muslim. Selama beberapa dekade terakhir, lebih banyak wanita Muslim di negara tersebut yang mengenakan jilbab, baik di lingkungan sosial maupun di tempat kerja.

Dalam jawaban tertulisnya, Ong mengatakan respons tentang peraturan ini, baik dari staf Muslim dan non-Muslim, umumnya positif. Staf Muslim menyatakan penghargaan atas perubahan ini dan pasien menghormati keinginan perawat.

"Beberapa staf juga mendapat pujian dari pasien atas pakaian mereka yang rapi dan profesional dengan jilbab mereka," ujarnya. 

https://www.straitstimes.com/singapore/politics/about-1-in-5-female-muslim-healthcare-staff-has-begun-wearing-tudung-at-work-ong-ye-kung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement