Selasa 11 Jan 2022 05:59 WIB

Jokpro 2024: Jokowi-Prabowo Punya Legitimasi Sosial 

Jokowi memiliki elektabilitas sebesar 20,8 persen dan Prabowo sebesar 13,1 persen. 

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Capres Jokowi-Prabowo
Capres Jokowi-Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 menanggapi temuan dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Ahad (9/1). Dalam hasil survei tersebut, Presiden Jokowi masih menjadi top of mind atau pilihan teratas masyarakat untuk Calon Presiden RI 2024 yang disusul oleh Prabowo Subianto di urutan kedua. 

Menanggapi temuan tersebut, Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, Jokowi dan Prabowo adalah dua tokoh yang memiliki legitimasi sosial yang sangat kuat. Sehingga, dia mengklaim, apabila keduanya dipasangkan di 2024 dipastikan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tercatat dari survei Indikator Politik, Jokowi duduk di urutan pertama Capres dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen disusul 

oleh Pak Prabowo di urutan kedua sebesar 13,1 persen. 

 

"Artinya apa, ya kedua tokoh ini memiliki legitimasi sosial yang sangat kuat. Untuk membawa Indonesia yang sedang terpuruk karena pandemi Covid-19 ini bangkit kembali ke arah yang lebih baik," kata Timothy dalam keterangan pers, Senin (10/1). 

Timothy memandang, sosok pemimpin di 2024 nanti harus memiliki legitimasi sosial yang sangat kuat. Dia meyakini, legitimasi sosial itu ada dalam diri Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. 

"Itu mengapa kami mendorong Jokowi berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang,” ujar Timothy

Lebih lanjut, Timothy juga menyoroti fakta bahwa terdapat 38,5 persen masyarakat Indonesia yang setuju Presiden Jokowi kembali maju berkontestasi dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Ini merupakan hal yang positif bagi perjuangan Jokpro 2024 dimana dalam 2 bulan terakhir ini, dukungan terhadap Pak Jokowi agar menjadi Presiden 3 Periode semakin meningkat. Artinya sekarang sudah 38,5 persen ya masyarakat setuju Pak Jokowi lanjut 3 periode,” ucap Timothy.

Selain itu, Timothy mengklaim wacana Jokowi 3 periode merupakan titik temu bagi semua pihak. Dia menyindir, bahwa lebih baik mempercayakan kursi kepemimpinan kepada yang berpengalaman.

"Pak Jokowi 3 periode itu juga titik temu bagi banyaknya tokoh yang ingin maju pada Pilpres 2024 mendatang dengan kinerja yang belum teruji. Sehingga, istilahnya daripada beli kucing dalam karung yang belum jelas, lebih baik dilanjutkan saja Pak Jokowi di periode yang ketiga," sebut Timothy.

Oleh sebab itu, Jokpro 2024 akan terus mendorong MPR untuk segera melaksanakan amandemen UUD RI 1945 mengenai masa jabatan presiden yang semula 2 periode menjadi 3 periode. Jokpro 2024 mengklaim relawan mereka sudah tersebar di 26 provinsi dan ratusan kabupaten/kota. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement