Ahad 09 Jan 2022 18:29 WIB

Astronom Temukan Jenis Nebula Baru 'Emisi Galaksi'

Nebula merupakan struktur gas yang diterangi radisasi bintang-bintang terdekat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Nebula merupakan struktur gas yang diterangi radisasi bintang-bintang terdekat (Foto: ilustrasi)
Foto: live science
Nebula merupakan struktur gas yang diterangi radisasi bintang-bintang terdekat (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nebula adalah struktur gas yang diterangi radiasi dari bintang-bintang terdekat, dan mereka adalah beberapa bentuk alam yang paling indah. Dengan bantuan astronom amatir yang meletakkan pekerjaan dasar, tim astronom internasional telah menemukan jenis nebula baru di sekitar bintang biner yang mereka sebut 'nebula emisi galaksi'.

Bintang biner YY Hya adalah pusat dari penemuan ini. YY Hya adalah bintang variabel periodik yang terdiri dari bintang kerdil K dan pasangan kerdil putih panas (WD). Bintang-bintang terletak di dalam selubung gas bersama yang dilepaskan oleh bintang yang akhirnya menjadi kerdil putih.

Baca Juga

Sebelum itu, ia melewati fase raksasa merah ketika ia menyebarkan lapisan gas terluarnya ke luar angkasa. Di dalam selubung umum ini, kedua bintang terus berevolusi seolang-olah mereka sendirian, dengan radiasi bintang menerangi gas yang tersebar.

Studi yang mempresentasikan penemuaan ini berjudul “YY Hya and its interstellar environment” dan dipublikasikan di Astrophysics and Astronomy. Penulis utama adalah Stefan Kimeswenger dari Departemen Astro dan Fisika Partikel di Universitas Innsbruck, Austria, dilansir dari Science Alert, Ahad (9/1/2022).

“Menjelang akhir hayatnya, bintang normal mengembang menjadi bintang raksasa merah. Karena sebagian besar bintang berada dalam pasangan biner, ini memengaruhi evolusi di akhir kehidupan mereka. Dalam biner dekat sistem, bagian luar yang menggembung dari sebuah bintang menyatu sebagai selubung umum di sekitar kedua bintang. Namun, di dalam selubung gas ini, inti kedua bintang praktis tidak terganggu dan mengikuti evolusinya seperti bintang tunggal yang independen,” ujar Kimeswenger.

Penemuan sebelumnya membuka jalan untuk yang satu ini. Para astronom telah menemukan bintang biner dalam susunan yang sama tetapi tanpa selubung yang sepenuhnya berkembang. Alasan mereka belum pernah melihatnya mungkin karena ukuran lapisan penutupnya.

Lapisan penutupnya sangat luas, lebih dari 15 tahun cahaya. Pada ukuran itu, para astronom memperkirakan lapisan penutup itu akan terdistrosi dan terganggu oleh bintang-bintang lain. Tapi YY Hya berada di atas bidang galaksi dan tidak terganggu oleh awan gas lainnya.

“Diameter awan utama adalah 15,6 tahun cahaya, hampir satu juta kali lebih besar dari jarak bumi ke matahari dan jauh lebih besar dari jarak matahari kita ke bintang tetangga terdekatnya. Selain itu, fragmen sebesar 39 tahun cahaya juga telah ditemukan. Karena objeknya terletak sedikit di atas Bima Sakti, nebula itu dapat berkembang sebagian besar tidak terganggu oleh awan lain di gas sekitarnya,” kata Kimeswenger.

Ukuran lapisan penutup umum ini juga dapat menghambat penemuan mereka. Yang lebih besar dari bidang pandang teleskop modern.

“Mereka terlalu besa runtuk bidang pandang teleskop modern, dan pada saat yang sama, mereka sangat redup. Selain itu, masa hidup mereka agak pendek, setidaknya jika dipertimbangkan dalam skala waktu kosmik. Hanya beberapa ratus ribu tahun,” kata Kimesweger.

Penemuan ini dimulai dengan sekelompok astronom amatir Prancis dan Jerman. Mereka memeriksa gambar astronom seharah digital dari 1980-an. Mereka sedang mencari objek yang tidak diketahui ketika mereka menemukan sebuah fragmen dari nebula.

Mereka membawa temuan itu ke para ahli di Departemen Astro dan Fisika Partikel Universitas Innsbruck. Para astronom profesional tersebut menggabungkan temuan para amatir dengan pengamatan dari 20 tahun terakhir dan dengan pengamatan dari berbagai teleskop dan teleskop luar angkasa, termasuk Teleskop Luar Angkasa Spitzer.

Dengan data dan bantuan itu, para astronom dari University of Innsbruck mengesampingkan nebula planet, pertimbangan pertama mereka ketika mereka melihat data para amatir. Pengamatan selanjutnya dengan CHILESCOPE membuat skala besar nebula terlihat jelas.

Pada astronom di Amerika Serikat melanjutkan dengan pengamatan spektroskopi, yang memberikan data penting dalam penemuan seperti ini. Gambar UV yang ada dari GALEX dan Catalina Real-Time Transient Survey dan TESS juga merupakan bagian dari campuran, bersama dengan pengamatan lain dari berbagai sumber.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement