Rabu 05 Jan 2022 14:09 WIB

Biden: Orang yang Divaksin tak akan Sakit Parah Akibat Omicron

Penyebaran Covid-19 varian Omicron terus meningkat di AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden AS Joe Biden.
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden AS Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi perhatian terhadap penyebaran Covid-19 varian omicron yang terus meningkat, Selasa (4/1/2022). Namun Biden tidak memiliki kekhawatiran khusus.

Dalam sambutan sebelum pertemuan dengan tim tanggapan Covid-19 di Gedung Putih, Biden mencoba meyakinkan warga yang waspada bahwa situasi saat ini memiliki sedikit kemiripan dengan timbulnya pandemi atau musim dingin mematikan tahun lalu.

Baca Juga

Presiden menekankan, vaksin, suntikan booster, dan obat terapeutik telah mengurangi bahaya bagi sebagian besar warga yang telah divaksinasi penuh. "Anda masih bisa mendapatkan Covid, tetapi sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin, Anda akan menjadi sakit parah,” kata Biden tentang orang yang divaksinasi.

"Tidak ada alasan, tidak ada alasan bagi siapa pun yang tidak divaksinasi. Ini terus menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi," ujarnya.

Biden juga mendorong warga, termasuk remaja yang baru memenuhi syarat berusia 12 hingga 15 tahun, untuk mendapatkan dosis booster vaksin sebagai perlindungan maksimal.

Ahli penyakit menular terkemuka AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan warga tidak boleh berpuas diri meskipun data awal menunjukkan varian omicron menghasilkan penyakit yang lebih ringan daripada jenis sebelumnya. Jumlah orang yang terinfeksi omicron, kemungkinan melebihi dampak positif dari pengurangan keparahan dan sangat membuat stres rumah sakit.

Selama beberapa pekan terakhir, warga AS telah melihat peringatan mengerikan tentang rumah sakit yang mencapai kapasitas di tengah kekurangan staf. Terjadi ribuan pembatalan penerbangan liburan sebagian karena kru sakit atau dikarantina. Ada juga laporan tentang penutupan sekolah karena varian yang lebih menular.

Antrean panjang dan suasana kacau selama liburan menodai citra pemerintah dalam menangani pandemi. "Saat pengujian, saya tahu ini tetap membuat frustrasi. Percayalah itu membuat saya frustrasi, tetapi kami sedang melakukan perbaikan," kata Biden.

Pejabat Gedung Putih mencatat, lonjakan permintaan pengujian didorong tidak hanya oleh omicron, tetapi oleh orang-orang yang ingin bepergian dengan aman selama liburan dan kembali ke sekolah setelahnya.

"Ternyata, omicron mendorong lonjakan permintaan untuk pengujian ... di mana-mana," kata wakil direktur komunikasi strategis & keterlibatan untuk tim respons Covid-19 Gedung Putih, Ben Wakana, menyoroti kekurangan serupa di Inggris Raya, Kanada dan Australia.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement