REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kepemimpinannya di Kementerian Agama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan akan terus berjuang mewujudkan kenyamanan kehidupan keberagamaan dan umat beragama. 

"Saya menggaransi, ketika orang merasa lelah saat berjuang, Kami akan lelah, kalau tidak berjuang," kata Menag Yaqut, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (5/1/2022).

Kemenag disebut harus hadir memberikan kenyamanan bagi umat beragama. Tugas-tugas yang ada, tidak boleh lagi diselesaikan seperti pekerjaan bisnis biasa.

Lebih lanjut, ia menyebut Keberhasilan Kemenag adalah bila umat puas, serta dapat merasa nyaman dalam beragama. Gus Yaqut, begitu ia biasa disapa, juga menyampaikan ia menahkodai Kementerian Agama dengan filosofi kereta api. Maknanya, kereta api berangkat tepat waktu, yang menghadang akan ditabrak dan baru berhenti jika sampai tujuan. 

"Kita tidak pernah berhenti melayani umat, sebelum yang dilayani menyatakan puas terlayani," kata Gus Yaqut.

Hal-hal di atas disampaikan Menag dalam kegiatan Malam Tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) 76 Kementerian Agama. Sekjen Kemenag Nizar Ali menyampaikan hal ini dilaksanakan dengan daring dan luring.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari manifestasi kelahiran Kementerian Agama yang memiliki nilai historis monumental. "Ini menjadi momentum ASN Kemenag untuk meningkatkan kinerja sebagai pelayan umat. Maka tagline HAB 76 ini transformasi layanan umat. Kita adalah pelayan bukan untuk dilayani," kata Nizar Ali. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika