Selasa 04 Jan 2022 14:04 WIB

Alquran Jelaskan Siapa Orang yang Membantu Setan

Siapa saja orang yang membantu setan dijelaskan Alquran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Alquran Jelaskan Siapa Orang Yang Membantu Setan. Foto: Agama Kuil Setan (ilustrasi)
Foto: thesatanictemple.com
Alquran Jelaskan Siapa Orang Yang Membantu Setan. Foto: Agama Kuil Setan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setan berasal dari golongan jin dan manusia, sifat mereka sama yaitu sama-sama menggoda manusia untuk berbuat maksiat dan dosa serta kerusakan di muka bumi. Di dalam Alquran, Surah Al-A'raf Ayat 202-203 dijelaskan siapa saja orang-orang yang suka membantu setan itu.

وَاِخْوَانُهُمْ يَمُدُّوْنَهُمْ فِى الْغَيِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُوْنَ

Baca Juga

Dan teman-teman mereka (orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). (QS Al-A'raf: 202)

Maksud ayat tersebut adalah mereka yang bertakwa akan selamat, meski teman-teman mereka yakni orang kafir dan fasik terus-menerus membantu setan-setan dari kalangan jin dan manusia dalam menyesatkan manusia di bumi. Sikap mereka lebih buruk lagi, karena mereka tidak hanya membantu setan sekali atau dua kali, tetapi mereka giat melakukan bantuan tersebut secara terus-menerus, dan tidak henti-hentinya menyesatkan serta melakukan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah.

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa orang jahil dan kafir membantu setan dalam menyesatkan dan berbuat kerusakan. Sebab orang-orang jahil itu selalu dipengaruhi setan dan tidak ingat kepada Allah.

Jika timbul dalam diri mereka (orang kafir dan jahil) dorongan nafsu hewani, mereka melampiaskannya dalam bentuk tindakan dan perbuatan hewani. Tidak ada kekuatan jiwa yang membendung nafsu hewani pada diri mereka itu. Karena itu mereka terus menerus melakukan kerusakan dan bergelimang dalam kesesatan.

وَاِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِاٰيَةٍ قَالُوْا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَاۗ قُلْ اِنَّمَآ اَتَّبِعُ مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ مِنْ رَّبِّيْۗ هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Alquran) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-A'raf: 203)

Tafsir ayat ini menerangkan tingkah laku teman-teman setan dalam usaha mereka menentang Nabi Muhammad SAW. Jika wahyu tidak (belum) datang kepada Nabi Muhammad SAW karena belum turun ayat, maka orang-orang musyrikin itu mendesak Nabi Muhammad SAW agar beliau menciptakan sendiri ayat-ayat Alquran itu.

Desakan mereka (orang yang membantu setan) itu sebenarnya mengandung arti pengingkaran terhadap Alquran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab mereka memandang Alquran itu ciptaan Nabi Muhammad SAW belaka, karena itu bisa dibuat kapan saja.

Maka Allah memerintahkan kepada Nabi untuk menjelaskan kepada mereka bahwa Alquran itu wahyu Allah yang diwahyukan kepadanya. Nabi hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya. Bukan haknya untuk mendesak Allah agar menciptakan sesuatu perkara, Nabi hanya dapat menunggu wahyu yang akan disampaikan kepadanya, untuk disampaikan pula kepada umatnya.

Jika tidak ada wahyu, Nabi tidak boleh mengubah sendiri Alquran karena Alquran itu adalah kalam Allah, dia mempunyai tiga fungsi bagi orang-orang yang beriman sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat ini.

Pertama, sebagai bukti yang nyata dari Allah untuk menunjukkan keesaan-Nya, kenabian Muhammad dan hari Kiamat. Siapa yang memperhatikan dan merenungkan isi Alquran, tentu akan yakin bahwa Alquran itu dari Allah SWT.

Kedua, sebagai petunjuk atau pedoman yang membimbing manusia dalam mencari kebenaran dan jalan yang lurus. Ketiga, sebagai rahmat dalam kehidupan manusia dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman.

Alquran memberikan peraturan-peraturan dan ajaran-ajaran yang mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh kaum Muslimin untuk kehidupan mereka sehari-hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement