Selasa 04 Jan 2022 01:09 WIB

Bryan Adams Mengaku Ingin Menyutradarai Sebuah Film

Karir yang sukses sebagai fotografer dinilai bisa jadi bekal Bryan Adams

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Penyanyi rock Kanada, Bryan Adams, mengungkap bahwa dirinya ingin menyutradarai sebuah film.
Foto: BEROCA
Penyanyi rock Kanada, Bryan Adams, mengungkap bahwa dirinya ingin menyutradarai sebuah film.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi rock Kanada, Bryan Adams, mengungkap bahwa dirinya ingin menyutradarai sebuah film. Pria berusia 62 tahun yang telah mengukir karir yang sukses sebagai fotografer, dinilai bisa menjadi bekal untuk menyutradarai film.

“Saya memang tertarik (membuat film). Saya dapat dengan mudah melihat diri saya sebagai seorang sinematografer, bahkan mungkin seorang sutradara,” kata Adams seperti dilansir dari Film News, Senin (3/1).

Baca Juga

Lebih lanjut dia berbicara tentang bagaimana perkembangan teknologi telah benar-benar mengubah lanskap fotografi. Dengan kamera smartphone yang dapat menangkap setiap momen, semua orang bisa menjadi fotografer.

“Masa depan akan lebih interaktif dan intens, dan akan ada lebih banyak kamera yang mendokumentasikan semuanya setiap saat,” jelas dia.

Karenanya, menurut Adams, semua orang kini bisa disebut menjadi jurnalis. Dalam arti, setiap orang bisa mendokumentasikan berbagai peristiwa bahkan kejahatan lewat bidikan kamera smartphone, lalu diunggah di media sosial masing-masing.

“Salah satu hal yang paling penting adalah orang-orang menggunakan kamera mereka untuk mendokumentasikan kekejaman. Setiap orang adalah jurnalis foto. Dari eko-terorisme hingga George Floyd, foto dan video telah sepenuhnya mengubah dunia kita dalam semalam,” kata Adams.

Meski dia telah memotret berbagai orang dan tempat selama bertahun-tahun, pelantun “Heaven” itu mengaku bahwa potret keluarga tetaplah yang paling berarti.

“Foto-foto keluarga saya. Saya menghargai mereka lebih dari apapun. Saya duduk dengan kakek saya dan memotretnya ketika dia berusia 89 tahun. Kami berbicara ketika masa-masa dia menjadi Insinyur Kerajaan di Perang Dunia. Dia sangat rendah hati. Aku sangat merindukan kakek-nenek,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement