Ahad 02 Jan 2022 17:41 WIB

Awal Tahun, Hanya Tiga Persen Warga Kota Sukabumi yang Belum Divaksin

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi menggencarkan vaksinasi berbasis kewilayahan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Forkopimda Kota Sukabumi memantau vaksinasi di pusat keramaian Citimall Sukabumi, Sabtu (25/12). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi per 2 Januari 2022 menyebutkan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai sekitar 96.77 persen dan dosis kedua 61.07 persen. Hal ini didasarkan target total vaksinasi di Kota Sukabumi sebanyak 269.834 orang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Forkopimda Kota Sukabumi memantau vaksinasi di pusat keramaian Citimall Sukabumi, Sabtu (25/12). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi per 2 Januari 2022 menyebutkan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai sekitar 96.77 persen dan dosis kedua 61.07 persen. Hal ini didasarkan target total vaksinasi di Kota Sukabumi sebanyak 269.834 orang.

REPUBLIKA.CO.ID SUKABUMI--Warga yang sudah divaksinasi Covid-19 di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 96.77 persen. Data ini menunjukkan hanya tersisa sekitar 3.23 persen warga yang belum tervaksinasi.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi per 2 Januari 2022 menyebutkan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai sekitar 96.77 persen dan dosis kedua 61.07 persen. Hal ini didasarkan target total vaksinasi di Kota Sukabumi sebanyak 269.834 orang.

Baca Juga

'' Dari data KPCPN menyebutkan cakupan vaksinasi dosis satu sudah mencapai 96.77 persen,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati, Ahad (2/1). Sehingga hanya tersisa sekitae tiga persen warga yang belum tervaksinasi.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi menggencarkan vaksinasi berbasis kewilayahan. Di mana warga bisa divaksinasi berbasis kewilayahan yakni bisa di posyandu, posbindu, majelia taklim.

Bahkan akhir tahun lalu yakni mulai 28-31 Desember 2021 dilaksanakan gebyar vaksinasi oleh Polres Sukabumi Kota di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi. Terakhir vaksinasi dilakukan pada momen libur tahun baru di lokasi wisata dan pusat keramaian kota.

Lulis menerangkan, kendala dalam vaksinasi seperti lokasi layanan yang jauh dari warga kini sudah didekatkan berbasis wilayah. Selain itu warga yang sudah divaksin dosis satu didorong agar segera vaksinasi dosis dua sesuai jadwal yang ditentukan.

Selain itu lanjut Lulis, masih ada lansia yang belum bisa divaksin karena kondisi kesehatan pada saat divaksin. Kendala kedua yaitu kekhawatiran lansia ketika divaksin sehingga belum mau divaksin dan diperlukan edukasi kepada warga.

Oleh karenanya, fokus vaksinasi kini ditujukan ke kalangan lanjut usia (lansia) yang masih harus ditingkatkan. Pencapaian vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia atau lansia untuk dosis satu sampai Ahad sudah mencapai 72.74 persen. Sementara untuk dosia dua mencapai 44.17 persen.

Persentase itu dihitung dari total target lansia di Kota Sukabumi sebanyak 27.241. Data pencapaian vaksinasi 96.77 persen ini dinilai mengarah untuk terwujudnya herd immunity terhadap Covid-19 di Kota Sukabumi dapat segera terbentuk.

Namun capaian vaksinasi belum bisa dijadikan dasar tunggal terbentuknya herd Immunity. Sebab harus dilihat pula pada CT value (cycle threshold value) dan positivity rate kasus Covid-19.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot terus menggencarkan vaksinasi kepada warga baik dosis satu dan dua. '' Capaian dosis satu dan dua harus linear, sehingga akan terus digenjot secara door to door,'' katanya.

Dalam setiap momen kegiatan di wilayah, wali kota tidak bosan-bosan mengingatkan warga yang belum divaksinasi agar segera divaksin. '' Apakah ada warga yang belum divaksin disini,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di hadapan warga di setiap momen.

Di mana ketika masih ada warga khususnya lansia yang belum divaksin dan akhirnya diajak untuk segera divaksinasi. Selain vaksinasi, Fahmi juga meminta warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker. Upaya ini diperlukan mengingat adanya potensi gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19.n riga nurul iman

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement