Jumat 31 Dec 2021 16:35 WIB

Peran Masyarakat Diperlukan Atasi Klitih di DIY

Diharapkan adanya forum bersama yang khusus menangani permasalahan klitih ini.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Para pelaku klitih di Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Nico Kurnia Jati
Para pelaku klitih di Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Klitih atau kejahatan jalanan yang sebagian besar dilakukan oleh oknum remaja masih jadi perbincangan. Di DIY, walaupun tingkat kejahatan sempat mereda pada awal pandemi Covid-19, klitih kembali jadi fenomena akhir-akhir ini.

Polda DIY mengungkapkan, kasus klitih meningkat saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 justru sudah landai. Hal itu dikarenakan penurunan level PPKM membuat mobilitas masyarakat mulai meningkat dan terjadi orang-orang yang berkumpul.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengajak semua komponen terlibat aktif menyelesaikan kasus klitih di Sleman. Hal ini tidak lepas dari maraknya aksi klitih yang meresahkan masyarakat di sekitar DI Yogyakarta akhir-akhir ini.

Kasus terbaru yakni terjadi pada Senin 27 Desember 2021 dini hari di Jalan Kaliurang Kilometer 9, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman. Dari kejadian tersebut, dua anak remaja dibacok orang tidak dikenal.

 

Danang berpendapat, untuk mengatasi fenomena klitih seluruh komponen masyarakat perlu kerja sama dalam rangka menanggulangi. Sebab, pemberantasan klitih tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, namun semua unsur harus turut berperan aktif.

"Semua pihak harus berperan aktif dalam upaya pencegahan terjadinya kasus klitih ini," kata Danang, Jumat (31/12).

Tidak hanya pemangku kebijakan yang terlibat, TNI, Polri, lembaga pendidikan, sampai peran serta orang tua diperlukan untuk mengawasi anak-anak. Danang berharap, adanya forum bersama yang khusus menangani permasalahan klitih ini.

Melalui forum-forum seperti ini, diharapkan upaya-upaya dalam rangka mengatasi persoalan klitih bisa lebih efektif dan efisien. Danang menekankan, persoalan klitih harus segera terselesaikan dikarenakan anak-anak merupakan aset bangsa.

Yang mana, lanjut Danang, nantinya akan mengambil peran sebagai penerus bahkan pemimpin bangsa. Karenanya, ia mengingatkan, mereka harus senantiasa terjaga, sehingga permasalah klitih memang harus menjadi persoalan kita semua.

"Kita harus memberikan jalan masa depan yang baik buat anak-anak kita semua," ujar Danang.

Pemda DIY sedang pula merancang pusat kreativitas dan krisis anak sebagai usaha mengatasi klitih. Nantinya, program-program yang dijalankan akan dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement