Jumat 31 Dec 2021 13:17 WIB

Dinkes DKI: Kasus Covid-19 Mulai Alami Kenaikan

Kasus aktif di DKI Jakarta juga naik sekitar 19 kasus, jadi totalnya 422 orang.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun Nagrak sebagai lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri setelah Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi menyusul adanya temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Foto udara Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun Nagrak sebagai lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri setelah Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi menyusul adanya temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, tingkat kasus positif di Jakarta masih fluktuatif dan mengalami kenaikan. Hal itu, kata dia, terbukti dari adanya penambahan dan peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa waktu terakhir ini.

“Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI, dilakukan tes PCR sebanyak 12.344 spesimen,” kata Dwi.

Baca Juga

Dari jumlah itu, sebanyak 11.109 orang dites PCR dalam 24 jam terakhir. Hasilnya, ditemukan kasus baru dengan jumlah 53 positif dan 11.056 negatif.

Dia menambahkan, kasus aktif di DKI Jakarta juga naik sekitar 19 kasus. Sehingga, totalnya kini mencapai 422 orang yang masih dirawat atau isolasi. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 865.210 kasus.

“Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 851.201 dengan tingkat kesembuhan 98,4 persen, dan total 13.587 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen,” kata Dwi.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tak menampik adanya lonjakan Omicron di DKI Jakarta sesuai informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, kenaikan 13,5 persen dalam dua pekan itu, dijelaskan dia memang sudah naik sejak beberapa waktu lalu meski tak disebutkan jumlahnya.

“Di 89 negara, dalam tiga hari terjadi peningkatan dua kali lipat, termasuk di Indonesia juga ada peningkatan,” kata Riza ketika ditemui awak media, Kamis (30/12).

Dengan adanya peningkatan itu, dia berharap tidak ada masyarakat yang menganggap Omicron enteng. Dia meminta warga Jakarta bisa lebih waspada dan hati-hati, walaupun saat ini DKI Jakarta ada di level 1 PPKM.

“Kita tidak boleh abai, tidak boleh lengah, tidak boleh euforia, tidak boleh anggap enteng,” lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement