Kamis 30 Dec 2021 17:48 WIB

Anak Usaha Telkom, Mitratel Siapkan Empat Rencana Bisnis 2022

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk optimistis kinerja perusahaan semakin membaik 2022

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. (ilustrasi).
Foto: Telkom
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk optimistis kinerja perusahaan semakin membaik pada tahun depan. Hal ini mengingat peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi juga semakin tinggi.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, perusahaan siap menghadapi journey sebagai perusahaan publik secara transparan dan menjaga good corporate governance, profesional, independen, dan efisien memanfaatkan hasil initial public offering (IPO). Anak perusahaan Telkom tersebut meraih dana Rp 18 triliun pasca IPO Mitratel pada November 2021.

Baca Juga

“Kami akan selalu berusaha keras menjadi emiten favorit bagi para investor dengan mampu men-deliver value optimal bagi shareholder,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/12).

Menurutnya manajemen dan seluruh karyawan siap untuk menyambut setiap peluang pada tahun depan. Ada empat fokus yang akan dilakukan perusahaan pada tahun depan.

Pertama, Organic Growth dengan lebih agresif, baik membangun baru maupun menambah kolokasi untuk seluruh operator. Mitratel juga independen dalam mengoptimalkan portfolio menara yang tersebar di Indonesia, khususnya menara yang telah diakuisisi dari Telkomsel untuk dapat dimanfaatkan oleh operator lain seperti EXCL, ISAT dan FREN.

Kedua, perusahaan akan melanjutkan agresivitas aksi in-Organic Growth dengan konsolidasi lanjutan Menara Telkom Group maupun dari konsolidasi di market domestic. Ketiga, ekspansi ke layanan baru dengan membangun kapabilitas menuju digital infrastructure company, baik berupa fiberisasi menara melalui membangun, partnership B2B/wholesale agreement maupun akuisisi, menyiapkan infrastructure as a service/infrastructure solution dan edge computing.

Keempat, melanjutkan peningkatan untuk mendorong efisiensi yang lebih baik untuk O&M, Capex maupun operasional dengan integration system IT atau digitalisasi dan manajemen aset. “Mitratel optimistis menjadi pemain yang terbesar dan terkuat di industri menara untuk mendukung ecosystem digital di Indonesia,” ucapnya.

Pada kuartal III 2021, pendapatan perusahaan tumbuh 14,6 persen (yoy) menjadi Rp 5 triliun. EBITDA tumbuh 28,3 persen (yoy) sebesar Rp 3,8 triliun dan net income tumbuh 246,4 persen (yoy) menjadi lebih dari Rp 1 triliun.

Pada periode yang sama, Mitratel juga berhasil menambah portofolio menara melalui inorganic dari Telkomsel sebanyak empat ribu menara dan Telkom sebanyak 798 menara, sehingga total portofolio menara menjadi 28.079 sites atau tumbuh 72,9 persen, dengan 42.137 tenant atau tenancy ratio 1,5 kali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement