Ahad 26 Dec 2021 14:48 WIB

Bantu Bumdes, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Terjunkan Tim Abdimas

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan usaha BUMDes dan Karang Taruna Desa Sambirata.

Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Purwokerto terjun ke Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 5 Desember lalu, dan akan berakhir Sabtu (25/12).
Foto: istimewa
Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Purwokerto terjun ke Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 5 Desember lalu, dan akan berakhir Sabtu (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Universitas Muhammadiyah Purwokerto terjun ke Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 5 Desember lalu, dan akan berakhir Sabtu (25/12).

Dalam keterangan tertulisnya Sabtu (25/12)   Universitas Muhammadiyah Purwokerto menyebutkan, kegiatan tersebut, merupakan program pengabdian masyarakat (abdimas), yang bertujuan untuk meningkatkan skala usaha BUMDes dan Karang Taruna Desa Sambirata. Peningkatan skala usaha dilakukan untuk menghadapi tantangan dan peluang usaha di era digital. Kegiatan ini didanai  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Program yang mengangkat tema Pengembangan Potensi Usaha Masyarakat Untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Melalui Transformasi Digital ini, menghasilkan pasar digital melalui situs pasarsambirata.com.

Baca Juga

Desa Sambirata berada di lereng Gunung Slamet sebelah barat daya. Lokasinya terletak di dataran tinggi dengan kondisi tanah yang berbukit. Desa Sambirata memiliki ketinggian sekitar 450 m di atas permukaan laut. Curah hujan di Desa Sambirata berkisar antara 2.000 – 3.000 mm dengan suhu udara rata-rata 23 0C. Mata pencaharian sebagian besar keluarga Desa Sambirata bekerja pada sektor pertanian. Pertanian yang menjadi andalan warga adalah pertanian pangan, penderes kelapa dan peternakan. Mereka menghasilkan produk utama kapulaga, dan gula kelapa.

Tim pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dr Naelati Tubastuvi, SE, MSi ini, menemukan kendala yang dihadapi masyarakat untuk meningkatkan usahanya. Yaitu, keterbatasan akses internet di desa Sambirata, dan terbatasnya saluran distribusi pemasaran.

Masalah ini muncul karena minimnya pengetahuan tentang digital marketing, dan minimnya pengetahuan tentang marketplace sebagai platform bisnis online. Dari permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat menawarkan empat solusi. Pertama, pengadaan insfrastruktur jaringan internet. Kedua,  pelatihan pengelolaan jaringan internet RT/RW net. Ketiga, Pengembangan usaha melalui peningkatan kemapuan usaha secara digital. Keempat, peningkatan kemampuan pemasaran digital melalui aplikasi e-commerce.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement