Sabtu 25 Dec 2021 05:38 WIB

Jerman akan Tingkatkan Upaya Evakuasi Afghanistan

Evakuasi ditujukan kepada eks karyawan lokal yang pernah kerja untuk Jerman dan NATO.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 13 September 2021.
Foto: Anadolu Agency
Anggota Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 13 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan meningkatkan upaya untuk mengevakuasi lebih dari 15 ribu mantan karyawan lokal, staf LSM, dan aktivis hak asasi manusia dari Afghanistan. Hal ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Kamis (23/12) waktu setempat.

"Sebagai menteri luar negeri Republik Federal Jerman, saya ingin menggarisbawahi bahwa mereka tidak dilupakan. Kami bekerja keras untuk menyelamatkan semua orang," kata Baerbock dalam konferensi pers di Berlin dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (24/12).

Baca Juga

Dia mengatakan pemerintah baru Jerman akan mengurangi hambatan birokrasi, menyederhanakan prosedur visa, dan mengintensifkan pembicaraan dengan negara-negara tetangga untuk memfasilitasi evakuasi mantan karyawan lokal, anggota keluarga mereka, dan orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penganiayaan.

Baerbock juga menjanjikan 600 juta euro (678,8 juta dolar AS) dalam bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Dia juga menggarisbawahi bahwa bantuan itu tidak akan mengalir melalui Taliban, tetapi melalui organisasi-organisasi PBB yang bekerja di negara itu. Jerman masih mengesampingkan pemberian pengakuan diplomatik kepada pemerintah Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement