Kamis 23 Dec 2021 23:19 WIB

Literasi Covid-19 Pengmas UI Bersama Gowes Dominos Depok 2 Timur

Universitas Indonesia gelar pengmas edukasi bahaya hoaks informasi Covid-19

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Universitas Indonesia gelar pengabdian masyarakat untuk edukasi bahaya hoaks informasi Covid-19
Foto: Dok Istimewa
Universitas Indonesia gelar pengabdian masyarakat untuk edukasi bahaya hoaks informasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Cara unik dilakukan Universitas Indonesia untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan infodemik atau informasi seputar Covid-19. 

Bersama Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (PENGMAS FIB UI), Komunitas Gowes Dominos Depok 2 Timur melaksanakan acara bertajuk “Edukasi Masyarakat dalam Mengkritisi Informasi Covid-19.”

Baca Juga

Kegiatan yang didanai Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia ini berlangsung secara luring pada Sabtu (20/11) pukul 09.45 – 11.30, bertempat di Lapangan Masjid Al-Musyadad, LIPI Cibinong.

Ketua Pengmas “Edukasi Masyarakat dalam Mengkritisi Informasi Covid-19, Julia Wulandari, mengatakan ide dari acara ini berawal dari keresahan, kekhawatiran, dan keprihatinan akan situasi pandemi gelombang kedua Covid-19 yang diperparah dengan banyaknya missinformasi atau berita hoaks di media massa pada  Juli-Agustus 2021. 

Oleh karena itu, sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mengantisipasi penyebaran berita hoaks gelombang ketiga Covid-19 yang akan datang.  

Dia berharap,  dapat mengedukasi masyarakat secara luas dari berbagai kalangan untuk bersama-sama mengkritisi informasi Covid-19 dan mencegah berita hoaks yang tidak bertanggung jawab. 

“Hasil kegiatan berupa video infografis yang akan dipublikasikan di media sosial dan whatsapp group sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas,” kata dia. 

Tim Pengmas mengundang komunitas penggiat olahraga sepeda “Gowes  Dominos Depok 2 Timur” untuk menggali ide dan gagasan, serta mencari cara untuk bergotong royong dalam menebas berita bohong.

Dengan mengusung tagar #GotongRoyongTebasBeritaBohong, diharapkan masyarakat dapat mengingat untuk selalu bersikap kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi COVID-19 yang berkembang di media sosial. 

Ketua Komunitas Gowes Dominos Depok 2 Timur,  Supardi, mengapresiasi tim yang telah memilih komunitas Dominos sebagai audiens dalam kegiatan pengabdian masyarakat. 

Dia juga meminta maaf kepada anggota komunitas Dominos karena telah menyebarkan berita hoaks “Sandiwara Corona” di Whatsapp Group. “Saya mohon maaf memang berita itu berita hoaks tapi sengaja saya share untuk minta tanggapannya. Ternyata ramai juga. Tanggapannya juga macam-macam,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (23/12).  

Dia mengatakan, tanggapan berita hoaks kemudian dikirimkan (berupa tangkapan layar) kepada anggota pengabdian masyarakat sebagai bukti partisipasi diskusi Whatsapp Group Dominos.    

Salah satu anggota pengmas “Edukasi Masyarakat dalam Mengkritisi Informasi Covid-19”, Wina Aprilia T, mengatakan pengabdian masyarakat dilakukan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengkritisi berita yang ditemukan di internet. 

“Kami menggunakan tes CRAAP yang kepanjangannya adalah currency (waktu), relevance (kecocokan), authority (otoritas), accuracy (keakuratan), dan purpose (tujuan). Kami rasa metode yang dikembangkan dari California State University di Amerika sangat komprehensif untuk mengkritisi dan juga untuk mengecek dan memvalidasi kebenaran suatu berita,” ujar Wina.

Dia mengatakan melalui CRAAP, para pengguna atau orang-orang yang ingin mengecek kebenaran suatu berita dapat mengingat dan mengaplikasikan metode ini dengan mudah. 

“Dengan metode CRAAP yang disosialisasikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, bersama-sama kita bergotong royong tebas berita bohong!,” kata dia.   

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement