Selasa 21 Dec 2021 01:10 WIB

Jelang Nataru, Kelaikan Bus di Terminal Surabaya Diperiksa

Ramcheck bus di beberapa terminal Surabaya untuk memastikan kelaikan menjelang libur.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas melintas di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas melintas di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, pihaknya bakal melakukan ramcheck bus di beberapa terminal di Kota Pahlawan untuk memastikan kelaikan menjelang natal dan tahun baru.

Seperti di Terminal Bungurasih dan Terminal Tambak Osowilangun (TOW). Irvan mengatakan, ramcheck yang dilakukan dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan bus yang beroperasi, baik itu AKDP, AKAP, maupun bus kota.

Baca Juga

Irvan mepanjutkan, pengecekan yang dilakukan meliputi administratif smart card dan kartu pengawasan trayek. Agar lebih safety, bus juga harus memenuhi syarat teknis seperti fungsi lampu kendaraan, wiper, kaca, rem, kondisi ban, dsebagainya. Perlengkapan darurat seperti kotak P3K, Apar, juga tak luput dari pengawasan.

“Kalau tidak memenuhi syarat-syarat tersebut maka tidak bisa keluar dari terminal, tidak boleh mengangkut penumpang dari terminal. Karena bus akan kami tempeli stiker khusus laik jalan,” ujar Irvan di Surabaya, Senin (20/12).

Irvan mengungkapkan, rata-rata setiap hari ada delapan unit bus yang tidak laik jalan namun masih beroperasi. Bus yang tidak laik japan tersebut, kata Irvan, akan diberhentikan dan dilarang mengangkut penumpang.

Irvan pun mengimbau masyarakat agar lebih teliti sebelum naik bus dan melihat stiker kelaikan jalan bus pada kaca sisi depannya. Irvan menambahkan, saat ini armada bus yang tersedia masih tetap, dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19.

Selain pandemi Covid-19, armada yang beroperasi saat ini dinilai mencukupi untuk melayani calon penumpang yang akan bepergian ke luar kota maupun luar provinsi.

“Sekarang, ada sekitar 1.000 lebih armada yang beroperasi. Karena masih belum normal jadi nggak perlu ada tambahan bus. Kalau dulu kan ada cadangan dari bus pariwisata, sekarang enggak,” ujarnya.

Bukan sekadar keamanan armada bus, fasilitas keamanan terminal juga tak luput dari perhatian Dishub Kota Surabaya. Menghindari adanya tindak kejahatan di terminal, Dishub Surabaya memasang kamera CCTV face identification and recognition (kamera pengenalan wajah) di beberapa titik rawan.

“Dipastikan masyarakat aman. Diharapkan nantinya tidak ada lagi calo ataupun tindak kejahatan seperti copet, gendam, dan lain sebagainya di dalam terminal,” kata Irvan.

Irvan melanjutkan, Dishub Surabaya juga bakal dibantu personil tambahan dari TNI/ Polri, BPB Linmas, dan Satpol PP untuk pengamanan saat Nataru. Tim gabungan disiapkan untuk mrlakukan backup petugas kepolisian di penyekatan Nataru, yakni di pintu masuk Kota Surabaya dan pengamanan di tempat wisata.

“Tempat wisata yang menjadi pengawasan kami itu di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Ampel, mangrove Wonorejo, THP Kenjeran dan mal. Kalau personil kami sendiri ada 1.750, karena ada terminal dan tempat wisata juga,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement