Ahad 19 Dec 2021 17:20 WIB

Jelang Tutup Tahun, UKW FISIP UMJ Diikuti Empat Wartawan Jayapura

Diharapkan UKW FISIP UMJ akan menjadi pilot project bagi wartawan di Jayapura

Tampak suasana konferensi pers yang saat UKW FISIP UMJ berlangsung Sabtu hingga Ahad (18-19/12)
Foto: dok ukw fisip umj
Tampak suasana konferensi pers yang saat UKW FISIP UMJ berlangsung Sabtu hingga Ahad (18-19/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Empat orang wartawan asal Jayapura telah sukses menyelesaikan Uji Kompetensi Wartawan FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UKW FISIP UMJ). Kehadiran mereka dalam UKW yang digelar dua hari sepanjang 18-19/12  adalah yang pertama kalinya.

Menurut Lodic Robson Hamadi, salah seorang peserta asal Jayapura, dirinya tidak sia sia datang dari tanah Papua untuk mengikuti UKW FISIP UMJ yang didukung Pelindo tersebut.  Beragam kegiatan diikutinya termasuk press conference, membangun jejaring dan wawancara. Pria yang kini bekerja di Berita Papua.Co ini berharap akan melanjutkan ke jenjang madya setelah dinyatakan kompeten di jenjang muda. "Saya akan mengajak teman teman di Papua untuk ikut UKW UMJ dan ini menjadi pilot project kami," katanya.

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Roy Hamadi ini mengaku mendapat banyak masukan dari teman baru dan menambah pengalaman liputan. Menurutnya di Papua ada terdapat ratusan wartawan dan hanya sekitar 30 orang saja yang memiliki sertifikasi. 

Aat Surya Safaat, salah seorang penguji UKW FISIP UMJ berharap apa yang dicapai ke-9 peserta yang dinyatakan telah kompeten agar tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat meraih jenjang madia hingga utama kelak. Menurutnya, setelah dinyatakan kompeten, seorang wartawan memiliki tanggung jawab yang berat atas predikat yang disandangnya. Apabila terjadi pelanggaran, ijin kompetensi tersebut dapat dicabut Dewan Pers.  

Sebelumnya, juga dilakukan sesi konferensi pers yang menghadirkan Siswanto Rusdi, pengamat masalah kemaritiman di Tanah Air. Dalam diskusi tersebut Siswanto antara lain menyinggung adanya dugaan praktek mafia dalam layanan jasa kepelabuhan yang perlu diluruskan. "Praktek mafia itu sebetulnya di luar pelabuhan, bukan  di dalam pelabuhan karena di dalam pelabuhan sudah memiliki regulasi yang berlapis," katanya. 

Saat ini di dalam pelabuhan sudah ada perubahan yang signifikan. Seperti di Tanjung Priok sudah tidak ada lagi kuli panggul karena bongkar muat menggunakan mekanisasi. Standar tersebut akan dikembangkan ke pelabuhan peti kemas lainnya di Tanah Air. "Tinggal melatih SDM setempat untuk mengoperasikan perlengkapannya," kata Siswanto. 

Direktur UKW FISIP UMJ, Dr Tria Patrianti M.Si memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kedisiplinan seluruh peserta khususnya  yang datang dari Papua. Seluruh rangkaian uji dilaksanakan dengan baik para peserta di lembaga yg dimiliki  Persyarikatan Muhammadiyah ini. Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW) ini diinisiasi  Majelis Pustaka dan Informasi (MPI),  bekerjasama dengan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ dengan izin pendirian sesuai SK DEWAN PERS no 18/2020.

Di usianya yg baru satu tahun, LUKW UMJ telah berhasil melaksanakan 7 kali uji kompetensi di Jakarta dan sejumlah kota lainnya di Indonesia. "Kami siap bekerjasama dengan media yang menaungi peserta UKW, utk melaksanakan uji kompetensi bagi peningkatan profesionalisme wartawan Indoensia," katanya.

UKW FISIP UMJ angkatan ke-7 kali ini diikuti 9 peserta muda yang mengikuti berbagai model pembelajaran jurnalistik. Seperti teknik wawancara, menulis berita, reportase, hingga membangun jejaring. Pada Ahad (12/12) lalu FISIP UMJ juga menggelar  UKW yang diikuti 12 orang wartawan televisi dari berbagai lembaga media televisi.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement