Ahad 19 Dec 2021 09:47 WIB

Pakistan Ajak Negara Muslim Bersama Bantu Afghanistan

Pakistan Ajak Negara Muslim Bersama Bantu Afghanistan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Pakistan Ajak Negara Muslim Bersama Bantu Afghanistan. Foto: Seorang anak berdiri di luar rumahnya di lingkungan tempat banyak pengungsi internal telah tinggal selama bertahun-tahun, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 7 Desember 2021.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Pakistan Ajak Negara Muslim Bersama Bantu Afghanistan. Foto: Seorang anak berdiri di luar rumahnya di lingkungan tempat banyak pengungsi internal telah tinggal selama bertahun-tahun, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 7 Desember 2021.

IHRAM.CO.ID,ISLAMABAD—Pakistan mengajak negara-negara Muslim untuk bersama membantu Afghanistan mencegah krisis ekonomi dan kemanusiaan. Mereka juga membujuk Taliban, penguasa baru Afghanistan, untuk mulai menjalin hubungan dengan negara lain. 

Beberapa menteri luar negeri dari 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan bertemu di Islamabad pada Ahad (19/12) untuk mencari cara untuk membantu Afghanistan sambil menavigasi realitas politik yang sulit dari pemerintah yang dijalankan Taliban, kata diplomat tinggi Pakistan yang dikutip di Independent, Ahad (19/12).

Baca Juga

“Tolong jangan tinggalkan Afghanistan. Silakan terlibat. Kami berbicara untuk rakyat Afghanistan. Kami tidak sedang membicarakan kelompok tertentu. Kami berbicara tentang orang-orang Afghanistan,” ujar Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi, dalam pertemuan OKI. 

Qureshi mengatakan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, Rusia, China dan Uni Eropa, akan mengirim perwakilan khusus mereka di Afghanistan ke pertemuan puncak satu hari itu. Menteri luar negeri Afghanistan yang ditunjuk Taliban Amir Khan Muttaqi juga akan menghadiri konferensi tersebut.

Afghanistan menghadapi krisis ekonomi dan bencana kemanusiaan yang menjulang setelah pengambilalihan kepemimpinan oleh Taliban. Aset negara senilai miliaran dolar di luar negeri, sebagian besar di AS, telah dibekukan dan pendanaan internasional ke negara itu juga telah dihentikan.

Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press pekan lalu, Muttaqi mengatakan bahwa penguasa baru Afghanistan berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan dan bekerja bagi perempuan. Namun empat bulan setelah pemerintahan Taliban, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah di sekolah menengah atas di sebagian besar provinsi, meskipun perempuan telah kembali ke pekerjaan mereka, sebagian besar di sektor perawatan kesehatan, sementara banyak pegawai negeri perempuan dilarang masuk kerja.

Krisis kemanusiaan di negeri itu juga telah mendapatkan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dimana 38 juta penduduknya tidak mendapatkan fasilitas kesehatan yang mencukupi dan mumpuni. Selain itu, angka kemiskinan juga melonjak hingga 90 persen, ditambah dengan terjun bebasnya nilai mata uang nasional Afganistan. 

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan, kehancuran Afghanistan akan membawa kerugian dunia dalam upaya memerangi terorisme. Pengungsi akan menjadi migran ekonomi, tambahnya, yang berarti jika mereka tidak ingin tinggal di negara tetangga Pakistan dan Iran, mereka dipastikan akan mencoba mencapai Eropa dan Amerika Utara.

Qureshi juga memperingatkan bahwa jika Afghanistan dibiarkan tanpa bantuan, kelompok-kelompok militan seperti al-Qaida dan afiliasi Negara Islam regional akan berkumpul kembali dan berkembang di tengah kekacauan. Qureshi berharap seluruh anggota OKI dapat menekan Taliban dan membantu membangkitkan kembali Afganistan. 

Sumber:

 https://www.independent.co.uk/news/world/americas/taliban-afghanistan-pakistan-muslim-islamabad-b1978554.html

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement