REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pelatih timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, mengakui, laga menghadapi timnas Indonesia akan selalu berlangsung ketat dan kerap diwarnai tensi tinggi. Untuk itu, Cheng Hoe meminta anak-anak asuhnya untuk tetap fokus demi bisa mengamankan satu tiket ke babak semifinal Piala AFF 2021.
Namun, untuk bisa melangkah ke babak empat besar turnamen antar negara-negara Asia Tengara edisi ke-13 itu, timnas Malaysia mesti bisa mengalahkan Indonesia di laga pamungkas penyisihan Grup B, Ahad (19/12) dini hari WIB. Masih terpaku di peringkat ketiga klasemen sementara, Malaysia tertinggal satu poin dari Indonesia dan Vietnam yang secara berurutan berada di dua posisi teratas klasemen sementara.
Dengan hanya dua posisi teratas yang berhak melangkah ke babak semifinal, Malaysia pun wajib memetik tiga poin di laga pamungkas. Sementara buat Indonesia, hasil imbang di laga ini sudah cukup untuk mengantarkan ke empat besar Piala AFF 2021. Tantangan buat Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, kian berat lantaran Indonesia merupakan rival tersengit di pentas sepak bola Asia Tenggara.
Kondisi ini diakui oleh Cheng Hoe. Menurutnya, laga menghadapi Indonesia akan selalu berlangsung ketat dan dipenuhi tensi tinggi lantaran sejarah rivalitas antara kedua negara jiran tersebut di atas lapangan hijau.
Untuk itu, Cheng Hoe berharap, anak-anak asuhnya bisa fokus, tidak mudah terbawa emosi akibat terprovokasi, baik dari suara-suara dari luar lapangan ataupun dari keputusan wasit. ''Setiap kali kami berhadapan dengan Indonesia, laga akan berlangsung ketat dan sengit. Karena itu, kami tidak mau pemain kami tersulit emosinya lantaran terprovokasi akibat suara dari luar ataupun keputusan wasit. Kami harus bisa fokus untuk meraih kemenangan guna melangkah ke babak semifinal,'' tutur Cheng Hoe seperti dilansir New Strait Times, Ahad (19/12).
Terlepas dari kondisi tersebut, Cheng Hoe memiliki rekor apik tiap kali menghadapi timnas Indonesia. Dua kali kesempatan terakhir memimpin timnas Malaysia menghadapi skuad Garuda, Cheng Hoe sukses memetik kemenangan, yaitu saat menang, 2-0, dan, 3-2, di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 2019 silam.
Kendati begitu, pelatih berusia 53 tahun itu menilai, ada perbedaan besar di skuad Indonesia saat ini, terutama dengan kehadiran pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Chen Hoe menilai, Shin Tae-yong memberikan warna baru terhadap gaya permainan timnas Indonesia.
Begitu pula dengan peremajaan dan perubahan personil di skuad Garuda. Secara sepintas, tutur Chen Hoe, gaya permainan Indonesia mirip dengan Vietnam.
Namun, Chen Hoe tidak mau begitu saja terpaku dengan penilaian tersebut. Malaysia, tutur Chen Hoe, mesti bisa mengembangkan gaya permainan mereka dan tidak boleh terjebak dalam gaya permainan yang diusung Indonesia dalam laga yang bakal digelar di Stadion Nasional Singapura tersebut.
''Mereka menyiapkan diri dengan baik sebelum turun di kompetisi ini dengan pemusatan latihan di Turki. Mereka terlihat lebih berenergi dan menciptakan banyak peluang. Kami melihat, gaya permainan mereka mirip dengan Vietnam. Namun, kami tidak boleh terjebak dalam gaya permainan mereka,'' kata Chen Hoe.
Performa Harimau Malaya di penyisihan Grup B cenderung mengalami penurunan. Membuka dua laga awal penyisihan Grup B dengan kemenangan besar, 3-1 atas Kamboja dan 4-0 atas Laos, Malaysia malah menyerah, 0-3, dari juara bertahan turnamen, Vietnam, 0-3, akhir pekan lalu.
Di sisi lain, timnas Indonesia mampu terus mendulang poin di tiga laga awal penyisihan Grup B. Setelah menjungkalkan Kamboja dan Laos, tim besutan Shin Tae Yong itu mampu menahan imbang Vietnam, 0-0, pertengahan pekan ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
