Ahad 19 Dec 2021 05:55 WIB

Wapres Ingatkan Dua Tantangan Pendidikan Tinggi

Salah satu tantangan yakni hadirnya platform online penyedia layanan pendidikan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan dua tantangan yang dihadapi dunia pendidikan tinggi saat ini. Dua tantangan tersebut, kata Wapres harus dihadapi bersama dengan bijak oleh perguruan tinggi.

"Saya mengajak kita sekalian mengamati dua fenomena perubahan wajah dunia pendidikan dewasa ini. Pertama, hadirnya platform online penyedia layanan pendidikan dan pelatihan dengan valuasi aset miliaran dolar," ujar Wapres di acara International Seminar and Conference on Global Issues ke-5 Tahun 2021.

Kiai Ma'ruf mengatakan, kehadiran platform online ini pun membuat lembaga pendidikan ini tidak memiliki gedung kampus layaknya universitas terkemuka dunia. Beberapa nama lembaga yang dikenal masyarakat Indonesia yakni Udemy, Coursera, ataupun Ruang Guru yang berasal dari Indonesia.

Sedangkan, tantangan kedua, hadirnya generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi digital. Kiai Ma'ruf menyebut, generasi ini adalah generasi digital native yang sangat piawai memanfaatkan teknologi digital dalam hidup keseharian.

"Sebesar apapun usaha yang dicurahkan oleh generasi seperti saya, yang merupakan digital immigrant, tentu tidak akan sanggup mengimbangi keahlian bermain dengan teknologi seperti para digital native tersebut," katanya.

Wapre melanjutkan, setidaknya dua tantangan dunia pendidikan tinggi itu harus dihadapi bersama dengan bijak. Menurutnya, institusi pendidikan tinggi harus dapat menjaga relevansi dan eksistensinya sebagai pencetak SDM yang unggul, berdaya saing global, dan berakhlak mulia.

"Demi menjawab tantangan perubahan yang ada, institusi pendidikan tinggi harus terus melakukan transformasi dan memperkuat kolaborasi, termasuk dengan dunia usaha dan dunia industri, pemerintah, lembaga non-pemerintah, organisasi profesi, masyarakat, dan media," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement