Sabtu 11 Dec 2021 18:45 WIB

Kemenag Beri Penghargaan Mereka yang Berprestasi Kembangkan Madrasah

Masyarakat awam akan menghadirkan dua kelompok, yaitu pemenang dan orang yang kalah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Guru penerima penghargaan Madrasah Award 2021.
Foto: Ist
Guru penerima penghargaan Madrasah Award 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) menggelar Madrasah Award 2021. Pada tahun ini, ada lima kategori penghargaan yang diberikan kepada mereka yang berprestasi dan berjasa memberikan kontribusi kepada perkembangan madrasah.

Direktur Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Mohammad Isom Yusqi menjelaskan, diadakannya Madrasah Award 2021 adalah untuk memberikan apresiasi kepada para siswa-siswi madrasah dan lembaga agar mereka terus bersemangat dalam meningkatkan prestasinya.

Baca Juga

"Madrasah Award ini diharapkan bisa memberikan semangat kepada seluruh warga Madrasah untuk terus beprestasi dan berdaya saing tinggi dengan lembaga lain," ujar Isom dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/12).

Selain itu, kata Isom, lembaga sekolah di bawah Kemenag bisa terus bersaing dengan lembaga pendidikan lain, baik dalam dan luar negeri. Menurut Isom Madrasah Award sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada 2020 dan 2021.

 

Untuk 2020, sambung dia, masih terbagi dalam beberapa nama penghargaan, yaitu Asosiasi Pendidikan Islam (API), Juara Kompetisi Sains Madrasah, dan Juara Duta Harmoni. "Untuk tahun 2021 seluruh penghargaan dibuat menjadi satu bernama Madrasah Award," ujar Isom.

Adapun lima kategori penghargaan yang diberikan, yaitu siswa-siswi berprestasi tingkat nasional dan internasional, inovasi pembelajaran/karya guru terbaik selama pandemi Covid-19, lembaga pendidikan berprestasi, peran unsur masyarakat dengan segala upaya sehingga tetap jalan selama pandemi, dan special achievment pencipta lagu hymne dan mars madrasah.

Dirjen Pendis Kemenag, M Ali Ramdhani menambahkan, kehidupan di dunia harus penuh dengan kontestasi agar semua orang harus mempunyai daya tanding dan saing. Sehingga, Ali pun meminta para siswa dan sivitas akademika madrasah dan lembaga pendidikan untuk terus berinovasi. "Saat ini kita tidak hanya harus berpikir out of the box, tapi harus without the box," ujar Ali.

Dia menuturkan, hasil kontentasi bagi masyarakat awam akan menghadirkan dua kelompok, yaitu pemenang dan orang yang kalah. Begitu juga dengan masyarakat pembelajar, kontestasi juga menghasilkan kelompok pemenang dan mereka yang perlu belajar kembali. "Bagi yang belum memperoleh anugrrah mari belajar kembali agar anugerah itu bisa menyapa kita. Karena belajar sepanjang hayat merupakan hal yang esensial bagi semua," jelas Ali.

"Bagi yang belum memperoleh anugrah mari belajar kembali agar anugrah itu bisa menyapa kita. Karena belajar sepanjang hayat merupakan hal yang essensial bagi semua," jelas Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement