REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang beranggapan, dalam mengambil sebuah foto merupakan hal yang sangat mudah. Anggapannya ialah bahwa mengambil foto itu hanya sekedar pencet tombol jepret, lalu jadilah sebuah foto yang bagus.
Namun pada realitanya, untuk menghasilkan foto yang bagus, dibutuhkan beberapa aspek yang harus dipelajari. Ada teknik pengambilan foto, ada desain grafis, yang tidak semua orang dapat memahami hal tersebut.
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), dari Program Studi (prodi) Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informasi pada kegiatan tri dharma perguruan tinggi telah melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) berupa pemberian informasi seputar olah foto digital, pada Yayasan Darma Kasih Jakarta Timur, pada Ahad (5/12) lalu.
Ketua prodi (kaprodi) Teknik Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM), Arfhan Prasetyo menjelaskan, kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Darma Kasih dengan materi olah foto digital yang menghadirkan narasumber seorang ahli dibidangnya.
“Selain sebagai bentuk pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga untuk memotivasi para remaja, agar lebih kreatif dalam berkreasi, terutama menghasilkan foto-foto digital yang menarik dan unik,” ujarnya dalam rilis yang diterima.
Sementara itu, Ade Christian selaku narasumber, menerangkan materi terkait olah foto digital dan penerapannya dengan Photoshop. Tidak hanya mengulas terkait teknik gambar, namun juga memaksimalkan aplikasi photoshop dengan sentuhan akhir, agar foto yang dihasilkan menjadi lebih menarik.
“Untuk menjadi seorang desain digital, tidak hanya bermodalkan kamera yang disertai dengan lensa yang lengkap. Salah satu kunci yang sangat penting adalah menguasai teknik-teknik fotografi. Dengan teknik fotografi, akan menambah unsur keindahan foto menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,” jelas Ade.
Ia juga memaparkan, pada dasarnya, sebuah foto diperlukan untuk mendokumentasi sesuatu, juga sebagai alat informasi tambahan. Foto bisa dikatakan sebagai fakta visual untuk merekam suatu peristiwa.
“Foto juga memegang peranan penting dalam menyampaikan informasi kedalam bentuk visual, kepada para pembaca. Berbeda dengan foto lain, dalam foto jurnalistik harus dapat menggiring dan dapat membawa pembaca melihat ke dalam latar kejadian. Sehingga mereka merasa sedang menyaksikan kejadian tersebut secara langsung,” tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika