Rabu 08 Dec 2021 22:41 WIB

Baznas Targetkan Pengumpulan Dana 2022 Capai Rp 26 Triliun

Pada 2021 pengumpulan Baznas pusat sudah melampaui target yang telah ditetapkan.

Rep: rossi handayani/ Red: Hiru Muhammad
Seorang warga mengumpulkan barang yang tersisa dari rumahnya yang hancur di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang warga mengumpulkan barang yang tersisa dari rumahnya yang hancur di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Pusat Kajian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung kerugian akibat erupsi gunung Semeru ditaksir mencapai Rp310 miliar yang mencakup sarana prasarana umum serta mempengaruhi perekonomian bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan serta pariwisata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan pengumpulan Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Dana sosial keagamaan lain (DSKL) bisa mencapai Rp 26 triliun pada 2022. Hal ini disampaikan Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, dalam konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2022 di Jakarta pada Rabu (8/12). "Target Rp 26 triliun untuk seluruh Indonesia termasuk LAZ (Lembaga Amil Zakat), kurban dan zakat fitrah," kata Prof Noor pada Rabu.

Prof Noor mengatakan, pada 2021 pengumpulan Baznas pusat sudah melampaui target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan 2020, terdapat peningkatan hingga 35 persen, perkiraan akhir Desember mencapai Rp 537 miliar. 

Baca Juga

Kegiatan Rakernas Baznas mengangakat tema "Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat" yang  diselenggarakan pada 8-10 Desember 2021 di Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 150 peserta yang merupakan pimpinan seluruh Baznas Provinsi Se-Indonesia. 

Turut hadir membuka acara Rakernas RKAT Baznas 2022 pada Rabu (8/12/2021), Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham (Menko Polhukam) Prof.Dr. Mahfud MD, SH., SU, MIP,  Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Plt. Sekjen Kemendagri Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Dr. Erdiriyo, SE, MM, dan Wakil Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK M. Ismail Riyadi. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Baznas RI, Mo Mahdum, Pimpinan Baznas RI Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Ir. M Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, Ph.D, Rizaludin Kurniawan, M.Si, Saidah Sakwan, MA, Kolonel Caj. (Purn) Drs. Nur Chamdani, KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, Suminto, M.Sc, Ph.D (Ex Officio Kemenkeu), Deputi Baznas RI M Arifin Purwakananta, dan Sekretaris Utama Baznas RI selaku Ketua Umum Rakernas RKAT 2022 Baznas Se-Indonesia RI Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd.

"Target 2022 yang disampaikan adalah Rp 26 triliun terbagi menjadi dua kategori dari organisasi pengelola zakat formal yang sudah berizin lengkap, kedua perolehan pengumpulan zakat dari non formal dari ormas, yayasan, zakat fitrah, kurban fidyah, infak, dana sosial keagamaan termasuk zakat fitrah," kata Rizaludin.

Noor menyampaikan, Rakernas ini bertujuan untuk membangun kesamaan strategi pengelolaan zakat untuk mewujudkan visi dan misi Baznas dengan tema "Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat." Prof Noor mengatakan, adanya RKAT ini untuk memastikan bahwa Baznas seluruh Indonesia adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan baik Baznas Pusat, maupun Baznas Provinsi/Kab/Kota.

Menurutnya, sesuai dengan tema tersebut, Baznas akan terus memaksimalkan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS-DSKL untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan umat, serta mendorong kesenjangan sosial.  "Tahun ini kami melakukan empat penguatan, penguatan kelembagaan, penguatan sarana-prasarana, penguatan SDM dan penguatan jaringan," kata Noor.

Prof Noor menjelaskan, salah satu program utama Baznas yang akan datang adalah memberikan penguatan bantuan kepada daerah-daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T). "Setelah empat penguatan itu kami lakukan meski belum mencapai 100 persen maka di tahun ini kita akan meningkatkan fokus lagi yaitu penguatan di bidang pengumpulan dan perluasan di bidang pendistribusian dan pendayagunaan zakat," ucapnya. 

"Penguatan di bidang pengumpulan, Insya Allah pada tahun 2022 kita targetkan pengumpulan ZIS-DSKL se-Indonesia mencapai 26 triliun yang 11 triliun untuk bantuan langsung, dan 15 triliun digunakan untuk penguatan pendayagunaan," lanjut Prof Noor. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement