Rabu 08 Dec 2021 06:35 WIB

Pioli Sebut Milan Bayar Mahal Kesalahan di Liga Champions

AC Milan kalah 1-2 dari Liverpool dan tersingkir dari Liga Champions.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Stefano Pioli memberikan instruksi kepada para pemain AC Milan saat menghadapi Liverpool pada pertandingan Liga Champions di San Siro, Milan, Rabu (8/12) dini hari WIB. Milan kalah 1-2 dari Liverpool.
Foto: EPA-EFE/ROBERTO BREGANI
Stefano Pioli memberikan instruksi kepada para pemain AC Milan saat menghadapi Liverpool pada pertandingan Liga Champions di San Siro, Milan, Rabu (8/12) dini hari WIB. Milan kalah 1-2 dari Liverpool.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli menilai kesalahan-kesalahan yang dibuat timnya harus dibayar mahal. Milan takluk 1-2 dari Liverpool pada laga terakhir Grup B Liga Champions di San Siro, Milan, Rabu (8/12) dini hari WIB.

Milan butuh kemenangan atas Liverpool sambil berharap Atletico bermain imbang atau hanya menang dengan selisih satu gol dari Porto. Sayangnya harapan Milan agar bisa lolos ke babak 16 besar ini tak terwujud. Atletico mengalahkan Porto 3-1, sementara Milan tumbang di kandang sendiri.

Baca Juga

Bukan hanya gagal ke 16 besar, Milan bahkan menempati peringkat buncit Grup B dan tak bisa menyambung kiprah ke Liga Europa yang diberikan pada tim-tim yang finis di posisi tiga masing-masing grup.

“Kami tahu grup ini sangat sulit, dan begitu juga pertandingan malam ini, tetapi sayangnya kami tidak dapat mempertahankan tempo yang cukup tinggi. Kami membuat terlalu banyak kesalahan, yang pada level ini harus dibayar mahal,” kata Pioli kepada Sky Sport Italia, dikutip Football Italia.

Ia mengakui ada penyesalan, karena berpikir Milan pantas mendapatkan lebih, terutama melawan Atletico Madrid dan Porto di San Siro. Menurut dia, semua itu bisa terjadi pada level ini untuk skuad yang tidak berpengalaman seperti Rossoneri.

“Kami telah melihat jenis lawan yang ada di Eropa, kualitas dan fokus yang dibutuhkan, jadi kami akan belajar dari itu. Tetap di Eropa adalah tujuan kami, tetapi kami akan mencoba mengambil pelajaran dari pengalaman ini dan terus berkembang,” ujar Pioli.

Tekanan tinggi Liverpool menyebabkan masalah khusus bagi Rossoneri di kandang sendiri, tetapi Pioli tidak mengubah pendekatan.

“Kadang-kadang kami bisa mencoba bermain bola panjang di atas dan melewatkan lini tengah untuk memanfaatkan kehadiran Zlatan, tetapi masalah terbesar yang saya pikir adalah terlalu sering kami bermain mundur daripada maju. Misalnya, pada gol kedua kami memindahkannya ke belakang, dan itu memberi tekanan pada semua orang di sisi area kami,” kata dia.

Dua gol yang tercipta malam ini sangat mirip, karena dalam kedua kasus tersebut kiper Mike Maignan melakukan penyelamatan dan para pemain Liverpool bereaksi paling cepat saat memanfaatkan bola rebound. Di mata Pioli, pasukannya bermain lebih baik dibandingkan saat ditahan imbang Porto sebelumnya. 

"Kami harus tetap solid dan saya pikir kami melakukannya sampai mereka menyamakan kedudukan. Sayangnya, kebobolan gol kedua seperti itu membuat angin keluar dari layar kami, meskipun kami memiliki peluang di pengujung laga melalui Krunic, Messias, dan Kessie. Ini adalah Liga Champions, kesalahan kami membuat kami kehilangan gol dan itulah yang perlu kami tingkatkan," papar Pioli.

Ia megakui kegagalan ini mengecewakan, tetapi akan membantu proses pertumbuhan Milan. Menurutnya, Milan membutuhkan pengalaman seperti ini untuk membuat mereka lebih kuat pada masa depan.

Pioli meminta para pendukung Milan bersabar. “Klopp butuh beberapa tahun investasi sebelum dia menang bersama Liverpool, jadi ini sebuah proses. Kami hanya bisa berterima kasih kepada penggemar kami karena mendukung kami dan menggunakan ini untuk tumbuh bersama,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement