Jumat 03 Dec 2021 21:52 WIB

Pantau Kenaikan Kasus, Pemerintah Ingatkan untuk Waspada

Pemerintah memantau setiap kenaikan kasus Covid-19 di daerah dan siap siaga

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memantau setiap kenaikan kasus Covid-19 di daerah dan siap siaga menangani dari hulu sampai hilir. Kesiagaan tersebut termasuk dalam salah satu strategi mengantisipasi ancaman varian baru Covid-19 Omicron, dan peningkatan mobilitas jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk menghindari terjadinya gelombang baru kenaikan kasus Covid-19.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19. Selain itu, dia menegaskan bahwa pemerintah saat ini sedang berkomitmen untuk terus mengejar target vaksinasi agar tercapai pada akhir tahun.

Baca Juga

“Meskipun tren penularan ada di level satu atau terus membaik, peningkatan kasus Covid-19 masih terdeteksi di beberapa Kabupaten/Kota. Artinya, virus ini masih ada di sekitar kita,” ujar Menkominfo Johnny, Jumat (3/12)

Adapun, beberapa daerah yang mengalami kenaikan kasus, di antaranya Teluk Wondama di Papua Barat, Pekan Baru, Bengkalis, Bontang, Yogyakarta, Gunungkidul, Dumai, Bantul, Nagekeo di NTT,  Cimahi, Kupang, Surakarta, Denpasar, Sumba Tengah, Jembrana, Manggarai, Sleman, Mojokerto,  Majalengka, Karanganyar, dan Trenggalek.

Dari 21 Kabupaten/Kota tersebut, setidaknya ada tiga daerah yang mengalami kenaikan akibat klaster komunitas, yaitu: Kota Dumai di Riau imbas klaster pondok pesantren; Kota Kupang, NTT akibat pembelajaran tatap muka (PTM) dan tes suspek dan Kota Surakarta di Jawa Tengah karena PTM.

"Kita ketahui, klaster-klaster baru muncul dari penularan di perkantoran, pasar, sekolah, dan lapas.  Karena itu, pemerintah terus mengawasi perkembangan kasus harian, melacak kontak erat juga diikuti tes untuk pencegahan agar tidak terjadi kenaikan level situasi pandemi di Indonesia,” lanjut Johnny.

Ia pun menegaskan, pemerintah akan terus memantau situasi dan menerapkan berbagai kebijakan yang sesuai dengan tingkat situasi di daerah. Implementasi kebijakan tersebut mencakup upaya mendorong pemerintah daerah memastikan masyarakat terus disiplin protokol kesehatan dan menahan mobilitas selama Nataru.

Selain itu, kesiapsiagaan juga dilakukan di sisi hilir penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan tempat perawatan isolasi dan intensif mencukupi, termasuk ketersediaan obat-obatan, ventilator, dan tabung oksigen.

“Belajar dari situasi sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus, kami mendorong kesiapan fasyankes, juga akses obat dan peralatan kesehatan terjaga bagi masyarakat,” imbuhnya.

Pemerintah juga meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi agar dapat mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi virus Covid-19. Per 3 Desember 2021, sudah lebih dari 141 juta penduduk Indonesia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama (67,9 persen dari sasaran vaksinasi) dan lebih dari 98 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis lengkap (47 persen dari sasaran vaksinasi).

“Melihat capaian tersebut, tentu perlu ada percepatan lagi agar rakyat Indonesia semakin banyak yang terlindungi vaksin. Ini target kita bersama. Maka itu, kami mengingatkan kembali, agar masyarakat jangan pilih-pilih vaksin, semua vaksin aman dan berkhasiat,” tegas Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement