Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Fadhli

Bagaimana mengenali gejala AIDS pada Anak serta penanggulangannya ?

Eduaksi | Wednesday, 01 Dec 2021, 16:28 WIB

AIDS merupakan virus yang berkembang dan menyerang kepada sistem imunitas pada tubuh. Inti terjadinya AIDS akibat kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh ini melemah lantaran infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit AIDS termasuk golongan penyakit mematikan. Hingga saat ini, belum ditemukan uji klinis resmi dari otoritas berwenang mengenai obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan AIDS. Selain tu, data yang dilansir oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat, sekitar 37,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV /AIDS hingga tahun 2020.

Untuk memberikan kewaspadaan akan bahaya jika seseorang terkena AIDS, seperti dilansir NPR James W Bunn dan Thomas Netter yang merupakan Program Global AIDS WHO di Jenewa Swiss mencetuskan untuk diberikan peringatan Hari Aids International yang dimulai pada Agustus 1987. Dikarenakan jika seseorang terkena AIDS maka akan sulit dalam melakukan pengobatannya.

Namun jika AIDS terjadi pada masa usia produktif seperti remaja dan dewasa, lau apakah AIDS bisa menyerang pada anak ?

Awal sebelum terjadinya AIDS, bayi yang dilahirkan akan mengalami terinfeksi HIV. Melansir dari National Centre for Biotechnology Information, bayi yang tertular gejala HIV sebelum atau setelah dilahirkan, perkembangan penyakit terjadi dengan cepat dalam beberapa bulan pertama kehdiupan dan sering menyebabkan kematian. Jadi semakin cepat mengenali infeksi HIV pada anak maka akan semakin cepat pada penanganannya.

Jadi, apa penyebab HIV pada anak ?

Penyebab HIV pada anak perlu diketahui secara cepat sehingga harapan sembuh pada anak yang terjangkit HIV akan semakin akan semakin cepat pada penganannya. Adapun penyebab HIV pada anak yang dilansir pada Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes, gejala HIV yang disebabkan oleh HIV itu sendiri merusak sistem kekebalan tubuh dan bila tak segera di tangani akan berkembang menjadi AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndromes (AIDS) dengan harapan hidup yang berkurang secara drastic. Adapun point-point utama penjelasan Gejala HIV pada anak adalah sebagai berikut :

1. Transmisi Vertikal

Seorang anak dapat dilahirkan dengan HIV atau tertular segera setelah lahir. Gejala HIV yang tertular di dalam rahim disebut transmisi perinatal atau transmisi vertikal. Penularan pada transmisi vertikal seperti Selama Kehamilan, Selama Persalinan ( melalui transfer darah atau cairan lain dan pada saat menyusui ;

2. Transmisi Horizontal

Penularan sekunder atau penularan horizontal yang melibatkan kontak dengan air mani, cairan vagina atau darah yang mengandung HIV. Bila terjadi penularan darah dari orang tua yang terkena HIV kepada anak ataupun air liur itu bisa terjadi penularan secara tidak langsung kepada anak.

Secara umum penularan terjadi antara vertikal dan horizontal, adapun gejala HIV dapat dikategorikan sesuai dengan perkembangan anak dimulai sejak dilahirkan hingga fase pertumbuhan yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Bayi

Ciri-ciri bayi yang terkena HIV akan menunjukkan gejala seperti Gagal tumbuh, Pembengkakan hati dan limpa, Pembengkakan kelenjar getah bening di dua atau lebih, Diare, Pneumonia, Sariawan dan Penurunan Berat Badan.

b. Anak-anak

Ketika masuk pada fase anak-anak gejala yang dirasakan ketika mengidap HIV lebih kompleks dan bisa terbagi ke dalam kategori ringan, sedang hingga parah seperti terjadinya pembengkakan kelenjar, infeksi, Dermatitis, Penyakit ginjal , penurunan berat badan hingga penyakit penyerta lainnya. Ketika sistem kekebalan memburuk, komplikasi mulai berkembang hingga kondisi imunitas menjadi memburuk.

Lalu, bagaimana cara mencegah mencegah dan mengobati anak yang terjangkit AIDS ?

Sejak masa kehamilan, supaya anak meminimalisir untuk terjadinya HIV pada anak, ibu hamil bisa melakukan pengobatan dengan obat kombinasi HIV (disebut terapi antiretrivoral atau ART) yang harus dilakukan secara teratur . setelah anak dilahirkan, Walau sampai saat ini masih belum ada pengobatan dan penyembuhan yang terjangkit HIV namun untuk anak yang terkena gejala HIV dan Aids bisa diperlambat dengan pemberian obat anti-retroviral sejak sedini mungkin. Walaupun pengobatan ini menimbulkan efek samping seperti kehilangan nafsu makan, diare serta batuk dan pilek dapat diobati seperti penyakit khas anak-anak. Selain itu, adapun dukungan secara psikis, sosial serta lingkungan yang ada bahwa anak yang terkena HIV bisa dapat disembuhkan dan memberikan ruang yang sama seperti anak-anak pada umumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image