Rabu 01 Dec 2021 06:54 WIB

Kena Covid-19 Parah, 1 dari 100 Pasien Alami Komplikasi Otak

Efek Covid-19 parah juga dapat terjadi pada otak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Covid 19 (ilustrasi). Pasien Covid-19 bergejala parah dapat mengalami komplikasi otak.
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi). Pasien Covid-19 bergejala parah dapat mengalami komplikasi otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada orang dengan Covid-19 yang parah berpotensi untuk mengalami komplikasi sistem saraf pusat. Sebuah studi internasional besar yang dipimpin oleh para peneliti di Thomas Jefferson University, di Philadelphia, Amerika Serikat menemukan bahwa sekitar satu persen pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 mengembangkan komplikasi otak yang berpotensi fatal.

Sebelumnya telah banyak studi yang mengaitkan Covid-19 dengan masalah paru-paru. Tetapi, rupanya infeksi SARS-CoV-2 juga berdampak pada otak.

Baca Juga

"Banyak yang telah ditulis tentang masalah paru-paru secara keseluruhan yang terkait Covid-19, tetapi kita tidak sering berbicara tentang organ lain yang dapat terpengaruh," kata dr Scott H Faro, seorang profesor radiologi dan neurologi di universitas, yang juga memimpin penelitian, dilansir Medical News Today, Selasa (30/11).

Studi terbaru yang belum ditinjau sejawat ini menunjukkan bahwa komplikasi sistem saraf pusat merupakan penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas dalam pandemi yang masih belum usai ini. Para peneliti mempresentasikan hasil studi yang belum dipublikasikan tersebut pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America, di Chicago.

Studi observasional retrospektif melibatkan hampir 40 ribu pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di salah satu dari tujuh rumah sakit universitas di Amerika Serikat atau empat di Eropa Barat. Usia rata-rata peserta adalah 66 tahun, dan jumlah pria dua kali lebih banyak daripada wanita.

Penyakit penyerta juga bisa menjadi faktor risiko. Banyak yang punya komorbid, seperti penyakit jantung, diabetes, atau tekanan darah tinggi (hipertensi).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement