Selasa 30 Nov 2021 22:25 WIB

Menkes Lebanon Puji Dukungan Turki

Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi serius yang berdampak ke berbagai sektor.

Sebuah monumen yang mewakili keadilan berdiri di depan silo gandum yang menjulang tinggi yang hancur dalam ledakan besar Agustus 2020 di pelabuhan yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000, di Beirut, Lebanon, 4 Agustus 2021.
Foto: AP/Hussein Malla
Sebuah monumen yang mewakili keadilan berdiri di depan silo gandum yang menjulang tinggi yang hancur dalam ledakan besar Agustus 2020 di pelabuhan yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000, di Beirut, Lebanon, 4 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan melanjutkan dukungannya membantu sektor kesehatan Lebanon. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abyad, Selasa.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Abyad memuji Turki sebagai negara penting dan kuat yang telah membuat kemajuan di sektor kesehatan.

Baca Juga

Sejak akhir 2019, Lebanon telah menghadapi krisis ekonomi yang serius, di tengah devaluasi mata uang dan kekurangan bahan bakar dan obat-obatan.

Para pengunjuk rasa Lebanon pada Senin memblokir jalan-jalan di sejumlah kota sebagai protes atas memburuknya kondisi kehidupan dan ekonomi di negara itu.

Abyad mengatakan kesengsaraan ekonomi negaranya selama dua tahun terakhir telah mempengaruhi banyak sektor, termasuk sektor kesehatan. "Turki telah menolong Lebanon selama bertahun-tahun dan terus mendukung kami. Kerja sama masa depan kami antara kedua negara di bidang kesehatan terlihat sangat cerah."

Menteri Lebanon mengungkapkan bahwa perdana menteri negaranya, Najib Mikati, akan mengunjungi Turki untuk bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. "Turki menunjukkan pendekatan yang mendukung ke Lebanon di masa-masa sulit ini melalui bantuan yang sangat penting untuk mengakhiri krisis," katanya.

Dia mencatat pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang berkunjung ke Lebanon pertengahan November dan membicarakan isu di bidang kesehatan.

Abyad mengatakan Cavusoglu menyampaikan pesan dukungan dari Presiden Erdogan ke Lebanon. Kedua belah pihak juga membahas perlunya membuka rumah sakit bernilai jutaan dolar untuk perawatan korban trauma dan luka bakar di kota selatan Sidon yang dibangun dengan dukungan Turki.

“Kami berharap untuk membuka rumah sakit dalam beberapa bulan,” kata Abyad.

"Kami tahu bahwa sektor farmasi sangat kuat di Turki, dan kami juga membahas masalah ini dalam pertemuan kami tentang harga obat di Turki, yang tampaknya masuk akal untuk Lebanon dalam keadaan seperti ini."

Banque du Liban mendukung impor obat-obatan untuk menghindari kenaikan harga dengan menutupi perbedaan antara nilai tukar dolar resmi dan tidak resmi.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/menteri-kesehatan-lebanon-puji-dukungan-turki-/2434511.

Namun, penurunan lira Lebanon yang terus berlanjut berarti subsidi harus dicabut untuk banyak obat-obatan, dengan pengecualian obat-obatan untuk penyakit kronis dan tak tersembuhkan, susu formula bayi, dan vaksin di antara beberapa lainnya.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement