Selasa 30 Nov 2021 21:24 WIB

Polda Gandeng Tokoh Adat se-Gorontalo Gencarkan Vaksinasi

Dengan keterlibatan tokoh adat diharapkan program vaksinasi akan semakin gencar..

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Kapolda Gorontalo berfoto bersama Tokoh Adat se-Provinsi Gorontalo di Lobby Presisi Mapolda.
Foto: Humas Polda Gorontalo
Kapolda Gorontalo berfoto bersama Tokoh Adat se-Provinsi Gorontalo di Lobby Presisi Mapolda.

REPUBLIKA.CO.ID,  GORONTALO - - Cakupan vaksinasi di Provinsi Gorontalo hingga November ini baru mencapai 60 persen. Untuk mencapai target  herd imunity (kekebalan komunal), Polda Gorontalo mengandeng  para tokoh adat di wilayah ini. Dengan keterlibatan tokoh adat diharapkan program vaksinasi akan semakin gencar.

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, mengatakan, para tokoh adat merupakan orang tua baik bagi dirinya maupun seluruh anggota Polri di Polda Gorontalo. Karena itu, dia mengajak, para tokoh adat untuk bersama-sama mensukseskan prorgam vaksinasi Covid-19.

‘’Sebagai anak, saya memohon arahan dan bantuan orangtua (para tokoh adat-red) agar informasi ini sampai ke masyarakat dan mereka mengikuti vaksinasi Covid-19,’’ kata dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/11).

 

photo
Kapolda Gorontalo bersama Tokoh Agama. - (Humas Polda Gorontalo )

 

Wiyagus menyampaikan itu saat melakukan silaturahmi dengan para tokoh adat se-Provinsi Gorontalo, Selasa (30/11). Silaturahim yang dihadiri belasan tokoh adat dari kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo ini berlangsung di Lobby Presisi Mapolda Gorontalo. Dalam kegiatan tersebut, Kapolda didampingi Direktur Intelkam, Kombes Pol Sukendar Eka Ristyan, SIK.  

Menurut Wiyagus, sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat di Gorontalo dalam mencegah penyebaran Covid-19 telah menunjukkan hasil yang positif. Ini dibuktikan bahwa Provinsi Gorontalo sudah tidak lagi masuk dalam zona merah.

‘’Ini merupakan hasil kerja keras kita semua.  Kami juga terus mengharapkan para tokoh adat yang hadir disini selalu menyampaikan informasi kepada masyarakat soal vaksinasi Covid-19,’’ tutur dia.

Meski sudah tidak masuk zona merah, kata Wiyagus, kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 harus terus dijaga. Terlebih, imbuh dia, sebentar lagi akan memasuki libur nataru (Natal dan Tahun Baru). 

Dia mengajak seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo untuk tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. ‘’Dengan adanya informasi dari bapak-bapak selaku tokoh adat kepada masyarakat luas diharapkan dapat didengar langsung oleh masyarakat untuk ikut dalam kegiatan vaksinasi dan disiplin dalam penerapan prokes,’’ ujar dia.

Pemangku Adat Dolohupa, Kota Gorontalo, Drs H Abdullah Paneo, menyampaikan apresiasi kepada Polda Gorontalo yang terus menjaga silaturahmi dengan para tokoh adat. Terkait vaksinasi, kata dia,  perlu adanya sosialisasi langsung dari tenaga medis (dokter) kepada masyarakat untuk.

’’Kami akan terus memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat. Namun sebaiknya juga diimbangi dengan sosialisasi dari tenaga medis,’’ kata dia.

Sementara itu, Pemangku Adat Bate Lo Limutu Loo Loopo, Kabupaten Gorontalo, H Abdul Wahab Lihu, mengharapkan, Polda Goronlao dapat meningkatkan pengawasan saat perayaan Nataru yang berpotensi dalam penyebaran Covid-19. ‘’Perlu peningkatan pengawasan dari Polda Gorontalo menjelang libur Nataru,’’ cetus dia.

Silaturahmi dengan tokoh agama

Selain dengan tokoh adat, Kapolda Gorontalo juga melakukan silaturahmi dengan para tokoh agama di provinsi ini. Silaturahmi yang digelar di Lobby Presisi Mapolda Gorontalo ini berlangsung Kamis (25/11). Dalam kegiatan ini, Kapolda juga mengajak para tokoh agama untuk terus mensosialisasikan vaksinasi Covid-19 dan penerapan prokes.

Hadir dalam kegiatan silaturahmi ini Ketua MUI Provinsi Gorontalo yang diwakili, H Mohamad Fugron, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo, Sekretaris Wilayah NU Gorontalo, Dr. Hamdan Ladiku,  Wakil Ketua I Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Dr Alim Niode, dan para tokoh agama Krosten, Katolik, Budha, dan Konghucu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement