Selasa 30 Nov 2021 20:02 WIB

ASDP Perluas Layanan Pembayaran Nontunai di Sejumlah Cabang

Sejak Agustus 2021 pembayaran via payment link sudah diterapkan di sejumlah pelabuhan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Foto: Facebook PT ASDP
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperluas digitalisasi penyeberangan dengan menambah kanal pembayaran secara non-tunai (cashless) di Cabang Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Bastiong Ternate, dan Cabang Sape termasuk Labuan Bajo. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, manajemen terus mengakselerasi dan memperluas program cashless ke seluruh Cabang ASDP guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan perluasan metode pembayaran tiket ferry.

"Kami optimis target digitalisasi penyeberangan secara menyeluruh di Pelabuhan ASDP dapat terwujud," kata Shelvy Arifin dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa (30/11).

Baca Juga

Shelvy mengatakan, penerapan metode pembayaran non-tunai sangat bermanfaat bagi pengguna jasa. Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan.

Kedua, transaksi pembayaran mudah, praktis, terhindar dari uang palsu serta mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket. Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, tidak perlu lagi antri di pelabuhan.

Adapun transaksi non-tunai dengan metode payment link dapat dilakukan melalui opsi pembayaran layanan Virtual Account, kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.Hal ini sebagai bentuk komitmen ASDP menuju layanan berkelas dunia dengan terus menghadirkan pelayanan bermutu prima kepada pengguna jasa.

"ASDP konsisten mengakselerasikan metode cashless agar semakin mudah dan nyaman, serta dapat mencegah penularan Covid-19 karena kontak dengan petugas lokat diminimalisir," ujarnya.

Lanjut dia, penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online). Penerapan pembayaran dompet elektronik ini juga mengacu dengan aturan Kementerian Perhubungan PM NoMOR 19 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik, yang akan diterapkan bertahap di seluruh lintasan dan pelabuhan yang dikelola oleh ASDP.

Sejak Agustus lalu, pembayaran melalui payment link baik Virtual Account dan Dompet Elektronik sudah mulai diterapkan di Pelabuhan Ajibata dan Ambarita (go show dan reservasi WA), Telaga Punggur, Tanjung Uban, Penajam, Ujung, Kamal, Ketapang, Lembar, Padang Bai, Kayangan, Pototano, Bolok, Rote, Larantuka, Aimere, Waingapu (lintasan Waingapu-Kupang), Kalabahi, Patimban, Panjang, Dwikora (Pontianak), dan Trisakti (Banjarmasin).

Untuk di Pelabuhan Patimban, Panjang, Dwikora dan Trisakti berlaku reservasi tiket via hotline. Dalam waktu dekat ini, metode cashless juga akan diterapkan di pelabuhan Sidangole, dan pelabuhan Rum.

"Penumpang pastikan membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan siapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu dan dompet elektronik dengan saldo cukup saat akan membayar di pelabuhan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement