Sabtu 27 Nov 2021 17:21 WIB

AP2LN Siap Bersinergi Hasilkan SDM Unggul di Masa Pandemi

Ketua AP2LN berharap organisasi mampu hasilkan SDM unggul dan profesional

Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri atau AP2LN menyatakan tekad untuk siap bersinergi menghasilkan sumber daya manusia unggul terutama di era pandemi. Hal ini menjadi tema utama Rapat Anggota AP2LN, yang bertajuk Bersinergi Hasilkan SDM Indonesia Unggul.
Foto: AP2LN
Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri atau AP2LN menyatakan tekad untuk siap bersinergi menghasilkan sumber daya manusia unggul terutama di era pandemi. Hal ini menjadi tema utama Rapat Anggota AP2LN, yang bertajuk Bersinergi Hasilkan SDM Indonesia Unggul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri atau AP2LN menyatakan tekad untuk siap bersinergi menghasilkan sumber daya manusia unggul terutama di era pandemi. Hal ini menjadi tema utama Rapat Anggota AP2LN, yang bertajuk 'Bersinergi Hasilkan SDM Indonesia Unggul'.

Tujuannya untuk menghasilkan SDM yang profesional dan berkualitas sehingga menjadi yang terbaik di negara tujuan pemagangan, yaitu Jepang. Tak hanya itu, diharapkan juga AP2LN selalu sejalan dengan Program dari Kementrian Tenaga Kerja demi menghasilkan SDM Unggul untuk Indonesia Maju. 

Melalui tema ini diharapkan semua Lembaga Pengirim yang menjadi anggota memiliki semangat membangun sinergi kebersamaan dengan AP2LN sebagai wadahnya. Rapat dari asosiasi yang kini memiliki anggota 121 lembaga ini digelar 25 November 2021. Rapat anggota ini sebelumnya dijadwalkan pada akhir tahun 2020, namun karena masalah Pandemi Covid, barulah rapat bisa diselenggarakan November 2021 lalu. Rapat diselenggarakan secara hybrid yaitu online dan juga offline.

Peserta rapat yang hadir secara fisik antara lain, Dewan Pengurus, Pengawas dan Perwakilan masing-masing Pengurus Wilayah. Anggota AP2LN lainnya pun mengikuti rapat secara online menggunakan Zoom Cloud Meeting. 

Rapat ini bertujuan utama rapat adalah untuk Pemilihan Ketua Umum yang baru, dan acara dibuka oleh Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan (BINALAVOTAS), Kementerian Ketenagakerjaan RI Muhammad Ali.

Hasil rapat sendiri memilih Firman Budiyanto sebagai Ketua Umum. Firman menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi tidak semakin mudah. Ditambah lagi dengan perubahan besar dari pandemi Covid yang melanda dunia belum ada tanda-tanda akan berakhir. 

Banyak perusahaan besar dunia yang tumbang pada masa pandemi dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi beberapa bulan kemudian. Firman pun menambahkan bahwa meskipun badai pandemi belum berlalu, seluruh anggota diharapkan untuk tetap bersemangat, berinovasi dan berkreasi dalam kebersamaan. 

Ketua Umum AP2LN yang baru pun berharap, organisasi ini mampu menciptakan SDM yang berkualitas serta profesional. Selain itu juga memberikan perlindungan hukum pada semua peserta pemagangan asal Indonesia tanpa memandang latar belakang. 

AP2LN pun diharapkan bisa menjadi penyalur aspirasi, saran dan juga pendapat dari semua anggota SO sehingga dapat disampaikan pada Kemenaker untuk menciptakan kebijakan publik.

Sebagai informasi, AP2LN adalah kumpulan lembaga Sending Organization (SO) di Indonesia yang bekerja sama dengan Accepting Organization (AO) di Jepang.

Berdirinya AP2LN secara resmi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-000598.AH.01.07.Tahun 2015. AP2LN pun berdiri sebagai badan hukum pada tanggal 31 Januari 2015. 

AP2LN ini didirikan juga dengan tujuan menjaga stabilitas antara SO di Indonesia dengan AO yang ada di Jepang. Sehingga tidak ada kesalahan dalam pengiriman dan penerimaan peserta magang yang akan bekerja selama beberapa tahun ke depan. 

Peran dari AP2LN adalah untuk memudahkan semua anggotanya untuk berkoordinasi serta bertukar pendapat bersama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan.

Penyelenggaraan pelatihan kerja di luar negeri yang dilakukan oleh semua Lembaga Pengirim (SO) ini juga telah sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 

Tepatnya sejak tahun 1993 program pemagangan ini diselenggarakan dan jumlahnya sampai sekarang terus meningkat. Sesuai dengan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, negara Indonesia sudah mengirim lebih dari 80.000 (delapan puluh ribu) peserta magang. 

Saat ini saja peserta magang yang sedang berlangsung mencapai 36.000 (tiga puluh enam ribu) orang. Program ini diyakini akan terus berjalan bahkan jumlahnya meningkat, mengingat kebutuhan tenaga kerja di Jepang yang cukup tinggi yakni mencapai lebih dari 750.000 peserta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement