Kamis 25 Nov 2021 20:46 WIB

Studi: Antusiasme Generasi Milenial untuk Wakaf Meningkat

Generasi milenial menjadi segmen signifikan sebagai donatur wakaf

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Generasi milenial menjadi segmen signifikan sebagai donatur wakaf. Ilustrasi Inovasi Wakaf
Foto: Republika/Thoudy Badai
Generasi milenial menjadi segmen signifikan sebagai donatur wakaf. Ilustrasi Inovasi Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Antusiasme generasi milenial dalam berwakaf mengalami peningkatan meski di tengah pandemi Covid-19. 

Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby P Manulang, mengatakan secara umum penghimpunan wakaf pada tahun mini memang masih mengalami penurunan. 

Baca Juga

Menurutnya hal ini karena  tingkat aktivitas ekonomi masyarakat yang juga menurun akibat pandemi. 

Tingkat pengeluaran masyarakat yang menurun menurut Bobby juga berdampak pada turunnya kemampuan untuk kegiatan alam. 

Meski demikian, Bobby mencatat sejumlah lembaga filantropi mengalami peningkatan signifikan. 

Semisal Dompet Dhuafa yang mencatatkan perolehan 85 persem dibanding tahun sebelumnya. 

Menurut Bobby hal ity karena kepercayaan masyarakat yang semakin kuat kepada lembaga filantropi.  

"Karena publik melihat betul bagaimana peran lembaga-lembaga sosial dalam penanggulangan bencana dan pandemi. Secara emosional, kedermawanan masyarakat terpantik dan akhirnya mendorong untuk berdonasi," kata Bobby kepada Republika,co.id pada Kamis (25/11).  

Sementara Forum wakaf produktif mencatat adanya peningkatan partisipasi generasi milenial dalam gerakan wakaf. 

Menurutnya waqif di kalangan milenial usia 24 tahun-35 tahun mendominasi sebesar 48 persen. Menurutnya hal itu karena  banyak lembaga filantropi menyediakan layanan transaksi donasi yang digitalized, mudah digunakan dan gampang diakses. Ini juga menjadi faktor kunci meningkatnya partisipasi donasi sebagian masyarakat. 

"Ada sebuah fenomena cukup menggembirakan, di mana anak-anak muda, milenial sekarang menjadi segmen yang sangat signifikan menjadi donatur wakaf. Mereka merasa wakaf sudah mulai sesuai dengan selera mereka, yang saat ini hadir sebagai solusi atas masalah-masalah kemanusiaan," katanya. 

Sementara tentang pengelolaan wakaf produktif Bobby mengatakan para nazir sekarang sudah masuk kepada fase pembentukan atau membangun aset wakaf produktif sebagai aset sosial yang menjadi sentra penyebaran manfaat bagi masyarakat. 

Dia menjelaskan, program ini juga menjadi base line bagi dilakukannya upaya mobilisasi social capital dalam bentuk wakaf tunai, sebagai sumber pengelolaan aset atau properti wakaf yang sudah lebih dulu terbangun. 

Aktivitas ini bisa memunculkan banyak ragam.wakaf tunai yg bisa muncul dalam bentuk instrumen keuangan, asuransi dan juga saham. 

“Meskipun yang dominan saat ini masih wakaf melalui uang sebagai sumber optimalisasi pengelolaan wakaf," kata dia.    

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement