Kamis 25 Nov 2021 16:58 WIB

Cegah Klaster, Polres Semarang Bentuk Satgas Jalur Sekolah

Satgas Jaga Sedulur di Sekolah berisi para siswa yang diawasi para guru

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA menyematkan pin tanda Satgas Jalur Sekolah kepada salah seorang siswa, pada peluncuran program Jaga Sedulur di Sekolah (Jalur Sekolah) di SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (25/11). Dukung pencegahan kalster penularan Covid-19 di sekolah, Polres Semarang meluncurkan program ‘Jalur Sekolah’ di sekolah tersebut.
Foto: Istimewa
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA menyematkan pin tanda Satgas Jalur Sekolah kepada salah seorang siswa, pada peluncuran program Jaga Sedulur di Sekolah (Jalur Sekolah) di SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (25/11). Dukung pencegahan kalster penularan Covid-19 di sekolah, Polres Semarang meluncurkan program ‘Jalur Sekolah’ di sekolah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bertepatan dengan momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) serta HUT PGRI ke-76, Polres Semarang membuat terobosan dengan meluncurkan program ‘Jaga Sedulur di Sekolah’ (Jalur Sekolah), di SMAN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (25/11).

Program ‘Jalur Sekolah’ yang diluncurkan Polres Semarang ini merupakan bentuk kepedulian Polri dalam upaya membantu sekolah mencegah munculnya klaster penularan Covid-19, di lingkungan belajar.

Baca Juga

“Kami membantu sekolah, untuk membentuk Satgas Jaga Sedulur di Sekolah dari kalangan siswa, guna melakukan monitoring sekaligus pengaasana disiplin penerapan protokol kesehatan dan pencegahan di lingkungan sekolah,” ungkap Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA.

Kapolres menjelaskan, sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, keamanan seluruh siswa, para guru dan semua tenaga kependidikan di lingkungan sekolah harus tetap diutamakan.

Sehingga aktivitas PTM di sekolah tidak memunculkan kalster baru dan seluruh kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah tetap aman dari berbagai risiko penularan Covid-19, karena telah disiapkan Satgas Jaga Sedulur di Sekolah atau ‘Satgas Jalur Sekolah’.

Satgas ‘Jalur Sekolah’ masih lanjut kapolres, menempatkan siswa sebagai pengawas dan dalam menjalankan fungsinya akan bertanggungjawab kepada guru kelasnya masing- masing sebagai pembina.

“Jadi nanti yang mengawasi protokol kesehatan dan pencegahan di lingkungan sekolah adalah para siswa sendiri dan dalam pelaksanaan hariannya akan diawasi oleh guru pembina,” jelas Yovan.

Dalam pelaksanaannya, lanjut kapolres, Satgas ‘Jalur Sekolah’ bakal melakukan pengawasan dan monitoring ketat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan maupun SOP pencegahan di lingkungan sekolah pada saat kegiatan PTM berjalan.

Baca: Nol Kasus 10 Hari Terakhir, Pemkab Semarang Tetap Waspada

Bahkan Satgas Jalur Pelajar juga dapat melakukan pengawasan protocol kesehatan sejak siswa meninggalkan lingkungan sekolah. "Tujuannya tentu untuk membantu Pemerintah menekan munculnya klaster baru penularan Covid-19," tegasnya.

Selain siswa, nantinya pihak sekolah juga akan diberi pelatihan terkait penanganan protokol kesehatan langsung oleh anggota Polres Semarang. Program ini juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Bhabinkamtibmas di lingkungan setempat.

“Apa yang kami kembangkan di SMAN 2 Ungaran ini, nantinya juga akan dikembangkan di seluruh sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Sehingga setiap sekolah nantinya akan memiliki satgas Jalur Sekolah,” tandasnya.

Kepada seluruh siswa SMAN 2 Ungaran, Kapolres Semarang juga berpesan agar pelonggaran layanan pendidikan melalui Kegiatan PTM di sekolah jangan menjadi euforia yang pada akhirnya dapat membuat siswa abai terhadap pentingnya disiplin protokol kesehatan.

“Karena Covid-19 masih ada dan jika kita lengah lonjakan kasus baru masih berpotensi terjadi. Untuk adik- adik yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, kami harap disiplin protokol kesehatan tetap jalankan dan tetap waspada,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement