Selasa 23 Nov 2021 14:46 WIB

Destinasi Wisata di Yogya Tetap Buka Saat Libur Nataru

Dispar mengatakan destinasi wisata di Yogya tetap buka saat libur Nataru.

Kusir delman menunggu penumpang di kawasan Wisata Jalan Malioboro, Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Kusir delman menunggu penumpang di kawasan Wisata Jalan Malioboro, Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyebut destinasi wisata di daerah ini tetap beroperasi saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 seiring rencana Pemerintah Pusat yang bakal memberlakukan penerapan PPKM Level 3.

"Kemarin saya mendengar dari kebijakan (rencana PPKM Level 3) tersebut salah satunya adalah tempat wisata tetap dibuka, tidak ada penutupan," kata Singgih seusai pembukaan Jogja International Travel Mart (JITM) di Yogyakarta, Selasa (23/11).

Baca Juga

Menurutnya, pengetatan yang bakal dilakukan selama masa libur akhir tahun adalah pembatasan pengunjung dan peningkatan implementasi protokol kesehatan serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Namun demikian, lanjutnya, Dispar DIY masih akan menunggu detail aturan kebijakan PPKM Level 3 yang akan tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang kemudian ditindaklanjuti dengan instruksi gubernur (Ingub).

Mengenai kapasitas tamu hotel, Singgih belum dapat memastikan tetap dibatasi 70 persen seperti yang berlaku selama PPKM Level 2 atau akan berubah. "Kami akan melihat nanti apakah kemudian masih tetap di 70 persen atau di 50 persen. Saya kira kami akan menunggu kebijakan dari pusat," ujarnya.

 

Untuk memastikan protokol kesehatan serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi diterapkan oleh pelaku bisnis pariwisata maupun wisatawan, Singgih menuturkan bakal melakukan monitoring dengan menggandeng dispar di kabupaten/kota beserta seluruh asosiasi pariwisata. "Karena saya kemarin mendengar dari pusat bahwa terjadi penurunan tingkat penggunaan 'QR code' PeduliLindungi sehingga kami akan galakkan kembali dan kita akan lakukan monev," katanya.

Singgih menuturkan, rencana pemberlakuan PPKM Level 3 tidak lain adalah untuk menekan laju penularan Covid-19 yang dikhawatirkan melonjak saat momentum libur akhir tahun. "Semua itu dalam rangka untuk melakukan kewaspadaan. Jangan sampai hanya euforia beberapa saat tapi kemudian kita lengah dengan penerapan protokol kesehatan sehingga kita akan menuai hal yang tidak kita inginkan seperti yang kemarin terjadi," ucap Singgih.

Selama pemberlakuan PPKM Level 2, menurut dia, berdasarkan data VisitingJogja kunjungann wisata di DIY mulai meningkat dengan rata-rata 2.000 sampai 3.000 orang saat hari biasa (weekdays) dan mencapai 6.000 hingga 7.000 setiap Sabtu dan 8.000 orang setiap Minggu. "Saya meyakini jauh lebih tinggi riilnya dibandingkan yang tercatat di VisitingJogja karena memang penggunan aplikasi VisitingJogja masih harus kita maksimalkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement