Senin 22 Nov 2021 15:32 WIB

Terpilih Jadi Ketum FLP, Sabir akan Fokus Dorong Literasi

Munas FLP menyoroti rendahnya literasi di Indonesia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum FLP, Sabir, terpilih sebagai Ketua Umum FLP periode 2021-2025.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum FLP, Sabir, terpilih sebagai Ketua Umum FLP periode 2021-2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perkembangan literasi di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Berdasarkan rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 lalu, tingkat literasi Indonesia berada di peringkat 10 terbawah dari 70 negara.  

Karena itu, Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP), Gegge Mappangewa, berkomitmen meningkatkan literasi di Indonesia. 

Baca Juga

Hal ini disampaikan Gegge setelah terpilih menjadi Ketua Umum dalam Munas ke-5 FLP yang digelar di Malang pada 19-21 November 2021. 

Dia berpendapat bahwa rendahnya literasi di Indonesia disebabkan karena membaca belum menjadi tren.

“Tren membaca buku best seller memang ada, tapi lagi-lagi itu hanya di ranah orang-orang yang mampu membeli dan mengoleksi buku,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/11).  

Dia mengatakan, buku saat ini bukan hanya tak terjangkau dari segi harga, tapi juga tak terjangkau oleh tangan karena masih minimnya perpustakaan dan rumah baca di Indonesia. 

Selain itu, menurut dia, saat ini juga sedang terjadi pergantian tren dari membaca majalah dan buku cetak menjadi digital. “Setelah berpindah ke digital, majalah gulung tikar, pembaca beralih ke dunia buku cetak dan digital. Semua ada zamannya,” ucapnya.

Menurut dia, di awal pandemi Covid-19 ini tren membaca juga sempat tiarap. Namun, menurut dia, masalah tersebut cukup teratasi dengan adanya Gerakan Literasi Nasional yang diinisiasi Kemendibudristek yang menyediakan buku-buku digital. 

Pria yang bernama asli Sabir ini berharap pemerintah memurahkan biaya cetak agar produksi buku semakin banyak, dan penyebarannya merata serta terjangkau. Meski peningkatan jumlah taman baca meningkat, tapi hal itu masih jauh dari kata banyak. 

“Jika minat baca tinggi, maka perpustakaan dan taman baca di kota mana pun akan kewalahan melayani pengunjung. Itu jika melihat literasi dari minat baca-tulis ya,” katanya. 

Sebagai ketua umum yang baru, dia juga berharap FLP ke depannya akan semakin memperbanyak karya, baik itu cetak maupun digital. "Intinya, FLP harus menyesuaikan perkembangan literasi  agar bisa tetap eksis sebagai organisasi literasi yang mencerahkan. Kami akan tetap mendesain konsep agar karya-karya FLP bisa tetap eksis,” katanya. 

Untuk diketahui, Forum Lingkar Pena baru saja menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) yang ke-5 di Malang pada19-21 November 2021. Dalam Munas tersebut, Sabir atau lebih dikenal nama penanya, Gegge Mappanggewa terpilih menjadi Ketua Umum periode 2021-2025. 

Selain menetapkan Gegge sebagai Ketua Umum, Munas FLP juga menetapkan Habiburrahman El Shirazy sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Forum Lingkar Pena Periode 2021-2025 dan Rahmadiyanti Rusdi sebagai Ketua Komisi Pelaksana Munas VI Tahun 2025.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement