Ahad 21 Nov 2021 19:33 WIB

AS akan Tarik Seluruh Pasukan dari Irak Akhir 2021

AS berkomitmen menarik seluruh pasukan tempurnya dari Irak pada akhir tahun ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
 Pasukan keamanan Irak menutup Zona Hijau yang dijaga ketat saat mereka memperketat tindakan keamanan beberapa jam setelah upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, di Baghdad, Irak, Ahad, 7 November 2021. Al-Kadhimi selamat dari serangan drone bersenjata yang menargetkan kediamannya Ahad pagi dan para pejabat mengatakan dia lolos tanpa cedera.
Foto: AP/Hadi Mizban
Pasukan keamanan Irak menutup Zona Hijau yang dijaga ketat saat mereka memperketat tindakan keamanan beberapa jam setelah upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, di Baghdad, Irak, Ahad, 7 November 2021. Al-Kadhimi selamat dari serangan drone bersenjata yang menargetkan kediamannya Ahad pagi dan para pejabat mengatakan dia lolos tanpa cedera.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan, negaranya berkomitmen menarik seluruh pasukan tempurnya dari Irak pada akhir tahun ini. Keterlibatan Washington nantinya hanya akan mencakup berbagi informasi intelijen, saran, dan bantuan dengan militer Irak.

 

Baca Juga

Saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Irak Jumah al-Jaburi di sela-sela Manama Dialogue di Bahrain pada Ahad (21/11), Austin menekankan bahwa AS akan tetap berkomitmen di kawasan Timur Tengah, termasuk dalam memerangi ISIS.

“Mari kita perjelas; komitmen Amerika terhadap keamanan di Timur Tengah kuat dan pasti,” ujarnya.

Selain ISIS, AS juga berkomitmen menghadapi perilaku agresif Iran meski saat ini tengah terlibat dalam negosiasi pemulihan kesepakatan nuklir dengannya. “Kami tetap berkomitmen pada hasil diplomatik dari masalah nuklir. Namun, jika Iran tidak mau terlibat secara serius, kami akan melihat semua opsi yang diperlukan untuk menjaga keamanan Amerika Serikat," kata Austin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement