Ahad 21 Nov 2021 15:00 WIB

Israel-Yordania akan Sepakati Kerja Sama Energi dan Air

Israel mengkaji pembangunan pabrik desalinasi untuk ekspor lebih banyak air.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Pabrik desalinasi (ilustrasi). Israel dan Yordania dijadwalkan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi dan air pekan depan.
Foto: Sciencealert
Pabrik desalinasi (ilustrasi). Israel dan Yordania dijadwalkan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi dan air pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel dan Yordania dijadwalkan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi dan air pekan depan. Proses penandatanganan bakal dilaksanakan di Uni Emirat Arab (UEA), negara yang menengahi kesepakatan tersebut.

Menurut laporan Jerusalem Post, Ahad (21/11), perjanjian kerja sama itu akan ditandatangani Menteri Energi Israel Karin Elharrar dan Menteri Perairan Yordania Mohammed al-Najjar. Dalam perjanjian itu, Israel setuju mengkaji kemungkinan pembangunan pabrik desalinasi untuk mengekspor lebih banyak air ke Yordania dengan harga penuh.

Baca Juga

Sementara Yordania akan mempertimbangkan membangun ladang surya di gurun pasir di wilayahnya untuk mengekspor energi bersih ke Israel. Berbeda dengan Yordania, Israel memang tidak memiliki ruang terbuka untuk menguji solusi penyimpanan energi surya.

Dalam proses penandatanganan perjanjian nanti, Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iklim John Kerry dan Utusan Khusus UEA untuk Perubahan Iklim Sultan Al Jaber bakal turut berpartisipasi dalam acara. Israel dan Yordania memang akan membuat komitmen bersama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.  

Dua proyek yang hendak disepakati Israel dan Yordania dipandang sebagai sebuah pendekatan berkelanjutan untuk melawan dampak perubahan iklim serta potensi implikasi keamanan negatifnya. Dalam hal ini, Yordania bersedia memasok energi bersih ke Israel. Sebagai gantinya, Israel memberikan solusi kelangkaan air yang dihadapi Yordania. 

Pada Juli lalu, Yordania dan Israel menyepakati kerja sama pasokan air. Israel akan menjual 50 juta meter kubik air ke Yordania. Kesepakatan penjualan air dengan jumlah sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya. Yordania adalah salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia. Para ahli menyebut negara itu bergulat dengan salah satu kekeringan paling parah dalam sejarahnya.

Yordania dan Israel terlibat dalam perang 1948 dan 1967. Dua perang itu berdampak besar terhadap kehidupan warga Palestina dan okupasi Israel atas wilayah tersebut. Yordania-Israel mencapai perjanjian damai pada 1994.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement