Ahad 21 Nov 2021 14:47 WIB

BI Hadapi 3 Tantangan dalam Distribusikan Uang Layak Edar

BI terus melakukan edukasi terkait mata uang rupiah kepada masyarakat.

Petugas Bank Indonesia menghitung dan memeriksa uang Rupiah tidak layak edar dari berbagai pecahan yang ditukarkan oleh masyarakat di loket Gedung C Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/7). Bank Indonesia (BI) menghadapi tiga tantangan besar dalam pendistribusian uang layak edar ke seluruh wilayah Indonesia.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Petugas Bank Indonesia menghitung dan memeriksa uang Rupiah tidak layak edar dari berbagai pecahan yang ditukarkan oleh masyarakat di loket Gedung C Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/7). Bank Indonesia (BI) menghadapi tiga tantangan besar dalam pendistribusian uang layak edar ke seluruh wilayah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Indonesia (BI) menghadapi tiga tantangan besar dalam pendistribusian uang layak edar ke seluruh wilayah Indonesia. Ketiganya adalah kondisi geografis yang terdiri atas ribuan pulau, perilaku masyarakat memperlakukan uang dan kemungkinan penggunaan mata uang asing.

"BI diberikan amanah untuk mengedarkan uang ke seluruh NKRI dan memastikan tersedia dalam jumlah yang cukup dan layak edar," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim di Padang, Ahad (21/11).

Baca Juga

Ia menyampaikan hal itu pada pelepasan pelepasan kas keliling wholesale ke pulau Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) yang merupakan kerja sama antara BI dengan TNI Angkatan Laut di Dermaga Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Menurut Marlison, peredaran rupiah bukan hanya sebatas alat tukar namun juga menjaga kedaulatan NKRI.

Oleh sebab itu kendati terdapat keterbatasan transportasi dan infrastruktur dalam menjangkau seluruh wilayah tidak menghalangi BI memastikan tersedianya uang di seluruh wilayah Indonesia. "Ini mendorong kami harus mampu mengedarkan uang hingga ke seluruh wilayah karena sepanjang ada tanah pertiwi di situ rupiah harus hadir dengan bekerja sama dengan berbagai pihak," ujarnya.

 

Tantangan kedua yang dihadapi adalah tingkat pendidikan masyarakat yang masih beragam yang juga berpengaruh kepada perilaku memperlakukan uang rupiah. Ia menyampaikan saat ini uang tidak layak edar, jelek, lusuh dan kusam masih tinggi dijumpai di masyarakat karena memperlakukan uang kurang baik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement