Ahad 21 Nov 2021 12:42 WIB

BI Bawa Rp 4,35 Miliar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2021

Ekspedisi akan menyinggahi Pulau Enggano dan Kepulauan Mentawai.

Sejumlah pelajar menaiki KRI Bontang-907 untuk mendapatkan vaksin, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/10). Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar Rp 4,35 miliar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2021 menggunakan KRI Bontang.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah pelajar menaiki KRI Bontang-907 untuk mendapatkan vaksin, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/10). Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar Rp 4,35 miliar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2021 menggunakan KRI Bontang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar Rp 4,35 miliar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2021. Ekspedisi ini akan mengunjungi enam pulau terluar dengan menggunakan KRI Bontang pada 21-29 November 2021.

"Ekspedisi kas keliling ini akan menyinggahi Pulau Enggano di perairan Bengkulu, dan lima pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu Pulau Polaga, Pulau Sikakap, Pulau Sioban, Pulau Mailepet dan Pulau Sikabaluan," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Ahad (21/11).

Baca Juga

Ia menyampaikan hal itu pada pelepasan pelepasan kas keliling wholesale ke pulau Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) yang merupakan kerja sama antara BI dengan TNI Angkatan Laut di Dermaga Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Menurut Wahyu Purnama, jika TNI AL bertugas menjaga kedaulatan teritorial NKRI, terutama wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan negara lain, Bank Indonesia juga memiliki tugas menegakkan kedaulatan uang rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI hingga ke daerah 3T.

Ia menyampaikan masyarakat dapat memanfaatkan layanan penukaran uang rupiah melalui jaringan kantor bank umum ataupun BPR yang disinggahi layanan kas keliling tersebut. "Uang lusuh akan diganti dengan uang layak dengan nilai sama tanpa ada potongan. Sehingga dengan demikian tujuan clean money policy dapat tercapai dengan optimal," ujarnya.

 

Selain itu, dalam rangkaian kegiatan kas keliling 3T ini juga dilaksanakan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada penerima di masing-masing pulau tujuan dengan nilai total sebesar Rp 125 juta. "Bantuan PSBI yang diberikan telah dilakukan asesmen dan diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar," katanya.

Tidak hanya penukaran uang rupiah dan penyerahan bantuan PSBI, masyarakat di pulau tujuan juga akan menerima Edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah yang merupakan perluasan materi sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah. Edukasi CBP Rupiah menekankan ajakan untuk tidak cukup hanya dengan Cinta Rupiah, melainkan juga harus Bangga dan Paham Rupiah.

"Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, alat pemersatu bangsa, dan satu-satunya alat bayar yang sah. Serta Paham Rupiah dalam bertransaksi, bijak berbelanja, dan berhemat," katanya.

Sejalan dengan itu Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyebutkan pada tahun ini ada 40 pulau 3T yang disinggahi BI dalam rangka kas keliling. "Kegiatan ini sempat terhenti pada 2020 akibat pandemi COVID-19 dan tahun ini kembali dilaksanakan agar warga di daerah 3T bisa mendapatkan rupiah yang layak edar," katanya.

Sementara Wakil Asisten Operasi KSAL, Laksamana Pertama TNI Wasis Priyono mengatakan kerja sama TNI AL dengan BI menggunakan KRI Bontang merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang untuk membantu pemerintah dan masyarakat yang berada di pulau 3T. "Program kas keliling ini bertujuan menjaga kedaulatan NKRI melalui penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah," katanya.

Ia menyampaikan KRI Bontang-907 merupakan kapal perang jenis bantu cair minyak atau jenis kapal tanker di bawah satuan kapal bantu Koarmada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement