Sabtu 20 Nov 2021 19:02 WIB
...

Ujian Sesungguhnya Kebangkitan Arsenal

Kesabaran dan tidak kehilangan fokus menjadi kunci Arsenal keluar dari periode buruk.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta.
Foto: EPA-EFE/TIM KEETON
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam tiga musim terakhir, Arsenal dan Liverpool seolah mengambil arah yang berbeda. Sementara the Reds terus menancapkan kukunya di papan atas kompetisi domestik dan Eropa, the Gunners malah makin tenggelam.

Kepergian Arsene Wenger pada 2018 benar-benar memukul klub asal London Barat itu. Kegagalan mengamankan tiket tampil di kompetisi Eropa pada musim lalu terasa makin getir saat menilik penampilan the Gunners pada awal musim ini.

Baca Juga

Arsenal menjadi bulan-bulanan kritik, jika tidak mau disebut cemoohan, tidak hanya dari berbagai pengamat sepak bola apalagi dari fan-fan klub lain. Tiga pekan pertama Liga Primer Inggris awal musim ini menjadi periode yang begitu berat buat suporter Arsenal. Kekalahan beruntun diderita tim besutan Mikel Arteta itu.

Belum lagi dengan jumlah kebobolan yang mencapai total sembilan gol, tanpa bisa mencetak satu gol pun, di tiga laga tersebut. Selama periode tersebut, kekecewaan terbesar tentu saat the Gunners dibungkam tim promosi, Brentford, 0-2, di laga pembuka.

Penderitaan semakin panjang saat Arsenal menghadapi Chelsea dan Manchester City. Kekalahan, 0-5, dari Man City kemudian mengantarkan Arsenal menjadi juru kunci klasemen sementara, bertepatan dengan rival sekotanya, Tottenham Hotspur, mengakhiri pekan ketiga di kutub yang berbeda alias sebagai pemuncak klasemen.

Sejumlah pihak menunjuk hidung Edu selaku Direktur Olahraga Arsenal selaku biang keladi performa buruk Arsenal ini. Rencana dan kebijakan transfer yang diusung mantan penggawa Arsenal itu dinilai telah gagal.

Sementara pihak lain menyebut, ketidakmampuan Mikel Arteta dalam meramu taktik dan strategi menjadi alasan melorotnya performa the Gunners. Arteta, yang tidak pernah menduduki jabatan sebagai pelatih kepala sebuah tim, dianggap belum memiliki pengalaman memadai.

Namun, kesabaran dan tidak kehilangan fokus menjadi kunci Arsenal keluar dari periode buruk itu. Klub tersukses di pentas Piala FA itu terbukti mampu bangkit dan terlihat lebih kuat dari sebelumnya.

Sejak dibungkam Man City, Arsenal tidak mau lagi menoleh ke belakang. Pierre Emerick-Aubameyang dan kawan-kawan menjadi tim dengan catatan tidak terkalahkan terpanjang Liga Primer Inggris musim ini, dengan torehan delapan laga tidak terkalahkan.

Di delapan laga tersebut, Arsenal berhasil memetik enam kemenangan dan dua hasil imbang. Kemenangan, 3-1, di edisi perdana derbi London Utara menjadi pembalasan yang menyenangkan buat Arsenal buat Spurs terkait kondisi papan klasemen sementara pada pekan ketiga Liga Primer Inggris.

Namun, pertanyaan yang timbul, seberapa jauh Arsenal bisa terus berada di trek ini? Apakah kebangkitan ini bakal menjadi kebangkitan semu the Gunners? Jawaban awal dari pertanyaan itu rasanya bisa ditemukan pada pekan ke-12 Liga Primer Inggris, kala the Gunners menyambangi Liverpool di Stadion Anfield, Ahad (21/11) dini hari WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement