Rabu 17 Nov 2021 21:47 WIB

Militer Sudan Perkuat Cengkeraman

Dewan transisi Sudan dikuasai Jenderal Abdel Fattah al-Burhan

Foto: AP/Reuters
Militer Sudan Perkuat Cengkeraman

REPUBLIKA.CO.ID, Militer Sudan belum mau melepaskan cengkeramannya terhadap kehidupan berpolitik di negara tersebut. Pembentukan dewan transisi yang sejatinya mengembalikan kembali kekuasaan terhadap sipil pascakudeta justru semakin memperkuat pengaruh militer. Dewan transisi dikuasai Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan petinggi militer. Berikut gerak militer Sudan pascakudeta.

25 Oktober

Pemimpin militer Sudan Jenderal Abdul Fattah al-Burhan melakukan kudeta dan membubarkan pemerintahan bersama.  Jenderal Burhan mengaku kudeta untuk menghindari perang Saudara. Perdana menteri dan sejumlah menteri ditahan.

26 Oktober

Rakyat Sudan menggelar aksi demonstrasi menentang kudeta yang dilakukan oleh militer.

26 Oktober

Perdana Menteri Sudan yang digulingkan Abdala Hamdok telah diizinkan untuk kembali ke rumah setelah sempat ditahan.

26 Oktober

DK PBB prihatin atas kudeta yang terjadi di Suriah.

30 Oktober

Ribuan warga turun ke jalan menentang kudeta militer. Belasan orang dilaporkan tewas dalam bentrokan.

2 November

Media Israel melaporkan adanya pertemuan delegasi Israel dengan pemimpin militer Sudan.

4 November

Militer Sudan bebaskan empat menteri dari sipil.

8 November

Jenderal Burhan mengaku tak ingin berpartisipasi dalam pemerintahan transisi.

12 November

Panglima militer Sudan Jenderal al-Burhan mengeluarkan dekrit untuk membentuk Dewan Penguasa transisi baru, dan menunjuk dirinya sendiri sebagai ketua.

13 November

Negara Barat menolak dewan transisi yang didominasi militer dan meminta kekuasaan dikembalikan ke sipil.

sumber : AP/Reuters/Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement