Rabu 17 Nov 2021 14:48 WIB

AP I Gandeng Pos Indonesia Tingkatkan Bisnis Logistik

Bisnis kargo dan logistik merupakan bisnis yang sangat minim terdampak pandemi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kru penerbangan melakukan aktifitas bongkar muat kargo di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/11). PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Pos Indonesia (Persero) terkait layanan kargo dan logistik.
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono/foc.
Kru penerbangan melakukan aktifitas bongkar muat kargo di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/11). PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Pos Indonesia (Persero) terkait layanan kargo dan logistik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Pos Indonesia (Persero). Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan MoU yang ditandatangani pada hari ini (17/11) merupakan langkah awal untuk melakukan kerja sama terkait layanan kargo dan logistik.

“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing layanan kargo dan logistik masing-masing pihak,” kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (17/11).

Baca Juga

Faik menjelaskan, bisnis kargo dan logistik khususnya udara di AP I merupakan bisnis yang sangat minim terdampak pandemi. Hal tersebut dapat dilihat dari trafik kargo pada 2020 yang menurutnya meningkat dibanding trafik kargo pada 2019 di bandara AP I yaitu dari 427 ribu kilogram pada 2019 menjadi 436 ribu kilogram pada 2020.

Faik mengatakan dalam peningkatan kapasitas bisnis kargo dan logistik didorong oleh anak usaha AP I yaitu Angkasa Pura Logistik. Faik mengatakan, AP I menjajaki rencana kerja sama dengan Pos Indonesia sebagai pelaku bisnis kurir dan kargo utama di Indonesia.

“Rencana kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya masing-masing pihak. Termasuk penguatan peran anak-anak perusahaan masing-masing pihak sehingga bersama-bersama dapat mendukung ketahanan logistik di Indonesia dengan melakukan efisiensi dari sisi biaya sehingga dapat meningkatkan daya saing,” jelas Faik.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengapresiasi kerja sama tersebut. Faizal menilai, kerja sama tersebut dapat mendukung program tujuh transformasi Pos Indonesia.

Faizal menuturkan, kerja sama tersebut dapat mendukung transformasi bisnis kurir dan logistik sebagai portofolio bisnis utama Pos Indonesia melalui upaya efisiensi proses bisnis. “Dengan demikian kami akan dapat meningkatkan daya saing di pasar dan memperkokoh ketahanan logistik nasional,” tutur Faizal.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P Thaharsyah menilai, kolaborasi dengan Pos Indonesia merupakan salah satu komponen penting. Khususnya dalam menciptakan hubungan bisnis yang kuat dengan layanan logistik APLOG yang telah terintegrasi dari first mile sampai dengan last mile serta keakuratan dan ketelitian dalam kegiatan pengangkutan, serta penyimpanan seiringan dengan transformasi digital.

“Kami siap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik,” ujar Danny.

Danny menjelaskan, ruang lingkup nota kesepahaman tersebut yaitu segala bentuk kegiatan terkait penjajakan awal. Khususnya mengenai rencana kerja sama dalam hal pemanfaatan potensi usaha masing-masing pihak seperti pertukaran data, pembuatan kajian bersama, dan lainnya.

Sementara itu, jenis usaha yang berpotensi untuk dikerjasamakan antara AP I dengan Pos Indonesia yaitu layanan pengiriman tahap akhir Pos Indonesia. Begitu juga dengan layanan pengiriman tahap madya milik Pos Indonesia yang dapat dimanfaatkan melalui suatu kerja sama bidang logistik untuk mendukung kebutuhan pengangkutan barang melalui darat oleh AP I.

Selain itu, Danny mengatakan terdapat potensi kerja sama pemanfaatan gudang logistik Pos Indonesia. “Ini untuk menangani kebutuhan logistik keproyekan AP I,” ujar Danny.

Danny menambahkan, juga terdapat potensi kerja sama blocked space air freight dari AP I untuk pengangkutan kargo milik Pos Indonesia. Selain itu juga layanan pengangkutan dari bandara ke bandara AP I yang lainnya dengan menggunakan transportasi udara untuk melayani pengangkutan barang Pos Indonesia.

Dia mengatakan, juga terdapat potensi kerja sama gudang transhipment di Bandara Internasional Sultan Hasanudin Makassar dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali milik AP I untuk keperluan sortir kargo Pos Indonesia di terminal kargo. Begitu juga dengan penguatan integrasi middle mile agar konektivitas di Indonesia timur lebih optimal dan efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement