Selasa 16 Nov 2021 22:23 WIB

Sekolah Vokasi UNS Jalin Kerja Sama dengan ASEPHI

Nota kesepahaman tersebut mencakup kerja sama dengan beberapa fakultas di UNS

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Selasa (16/11).
Foto: dok. Humas UNS
Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Selasa (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Penandatanganan nota kesepahaman antara UNS dan ASEPHI dilaksanakan di Aula Sekolah Vokasi UNS, Selasa (16/11), dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara ASEPHI dan Sekolah Vokasi (SV) UNS.

Nota kesepahaman tersebut mencakup kerja sama dengan beberapa fakultas yang ada di lingkungan UNS, antara lain Sekolah Vokasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas seni Rupa dan Desain (FSRD), dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Wakil Rektor Kerja Sama, Perencanaan, Bisnis, dan Informasi UNS, Sajidan, mewakili pimpinan UNS menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ASEPHI atas kesediaan menandatangani perjanjian kerja sama tersebut. "Hal ini juga memperkuat Sekolah Vokasi dalam rangka mengundang praktisi yang ada di ASEPHI untuk menjadi dosen tamu di Sekolah Vokasi, mungkin dalam kegiatan-kegiatan pembimbingan, praktik mahasiswa, tugas akhir mahasiswa, dan penelitian para dosen," kata Sajidan seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa malam.

Kerja sama antara UNS dan ASEPHI direncanakan meliputi pelaksanaaan tri dharma perguruan tinggi yakni, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, kerja sama itu juga mencakup pelaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Penandatanganan kerja sama ini tidak terlepas dari kiprah ASEPHI yang sangat menonjol dalam percaturan perdagangan di Indonesia. Sejak didirikan pada 1975, ASEPHI kini tercatat sebagai anggota Luar Biasa Kadin Indonesia, Anggota ASEAN Handicraft Promotion & Development Association (AHPADA), dan National Entity Member dari World Craft Council Asia Pacific Region (WC-APR). Saat ini, ASEPHI telah memiliki 18 badan pengurus daerah tingkat provinsi dan sejumlah pengurus cabang di beberapa kabupaten/kota.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Muchsin Ridjan mengatakan saat ini ASEPHI sedang berusaha menata kembali upaya ke depan supaya kerajinan tangan Indonesia semakin terkenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri."Suatu kehormatan bagi kami atas acara hari ini. Kami bergembira karena dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat pengrajin handicraft, kami dibantu oleh Universitas Sebelas Maret," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekolah Vokasi UNS juga menjalin kerja sama dengan ASEPHI Solo Raya. Dekan Sekolah Vokasi UNS, Santoso Tri Hananto, dan Ketua ASEPHI Solo Raya, Amin Suhudi Sutiman menandatangani perjanjian kerja sama yang melibatkan 10 program studi di Sekolah Vokasi. Sepuluh prodi itu yakni D3 Desain Komunikasi Visual, D3 Komunikasi Terapan, D3 Akuntasi, D3 Perpajakan, D3 Manajemen Perdagangan, D3 Manajemen Bisnis, D3 Manajemen Pemasaran, D3 Teknik Informatika, D3 Bahasa Inggris, dan D3 Bahasa Mandarin.

"Insya Allah kerja sama khususnya pada program MBKM akan kita jalankan dimulai dari magang industri, riset terapan yang luarannya adalah produk yang diteruskan dengan pengurusan HAKI, kemudian diikuti publikasi ilmiah. Insya Allah segera kita wujudkan kerja sama ini," terang Santoso.

Ketua ASEPHI Solo Raya, Amin Suhudi Sutiman, optimistis kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas UMKM ke depannya."Terima kasih kami sampaikan kepada pimpinan UNS dan Sekolah Vokasi UNS yang telah membuka kesempatan kepada kami untuk memberikan pendampingan kepada anggota ASEPHI agar kami dapat belajar untuk mengembangkan usaha kami lebih baik. Harapan kami melalui pendampingan ini kita bersama-sama bangkit, diberi kesempatan untuk belajar, dan memberikan manfaat satu sama lain. Saya yakin dengan adanya pendampingan ini UMKM dapat naik kelas dari UMKM jadi UKM menengah," papar Amin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement