Ahad 14 Nov 2021 14:12 WIB

Ahok Minta Bareskrim Selidiki Kebakaran Kilang Cilacap

Dewan komisaris minta penyelidikan dilakukan sejak kebakaran Kilang Balongan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok meminta Bareskrim Polri dilibatkan dalam penyelidikan kebakaran Kilang Cilacap.
Foto: Pertamina
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok meminta Bareskrim Polri dilibatkan dalam penyelidikan kebakaran Kilang Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama atau kerap disapa Ahok mengatakan sudah sejak kasus kebakaran kilang Balongan, Maret kemarin Dewan Komisaris Pertamina meminta direksi untuk melibatkan Bareskrim Mabes Polri untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran.

"Sudah sejak kasus Balongan kemarin kami minta Bareskrim untuk dilibatkan," ujar Ahok kepada Republika, Ahad (14/11).

Baca Juga

Kebakaran yang terjadi di Kilang Cilacap bukan yang pertama. Kebakaran ini sudah kedua kalinya. Bahkan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, sudah tiga kali kejadian kebakaran di area kilang.

Padahal, dalam daftar proyek strategis nasional Pertamina mengerjakan pengembangan empat kilang dan pembangunan dua kilang baru. Tiga di antara proyek ini sudah mendapatkan partner. Namun, dengan adanya peristiwa kebakaran beruntun Ahok menilai Pertamina perlu segera mendapatkan partner yang kredibel dan punya teknologi keamanan yang ketat.

"Justru dengan kejadian ini Pertamina harus dapat partner dalam pembangunan kilang yang lebih canggih dan andal. Supaya budaya kerjanya Pertamina juga berubah," kata Ahok.

Kemarin, Sabtu (13/11) malam api melalap tangki berisi pertalite di area Kilang Cilacap. Pertamina sendiri masih enggan berspekulasi apa penyebab kebakaran ini. Saat kejadian wilayah sekitar kilang hujan lebat dan saksi warga mengatakan ada guratan kilat yang menyambar tangki.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Djoko Priyono menjelaskan titik api di tangki 36 yang terbakar sebenarnya sudah padam pada Sabtu (13/11) pukul 23.05 WIB. Sayangnya, hanya bertahan 80 menit pascafoam pemadaman terbuka api kedua mulai muncul. 

"Lalu kami lakukan lagi pemadaman. Kami lakukan penyekatan agar api tidak menyambar tangki lain dan kami lakukan cooling di area terbakar. Api benar benar padam pada pukul 07.45 WIB tadi dan status clear di pukul 09.15 WIB," ujar Djoko dalam konferensi pers, Ahad (14/11). 

Djoko juga menjelaskan, Pertamina segera melakukan transfer fluida tangki yang berisi pertalite tersebut dipindahkan ke tangki lain agar tetap aman. 

Djoko juga memastikan karena hanya satu tanki yang terbakar maka operasional di Kilang Cilacap tetap berjalan normal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement