Ahad 14 Nov 2021 10:22 WIB

Api Sempat Kembali Muncul di Lokasi Kilang yang Terbakar

Semua unit damkar di Kabupaten Cilacap sudah dikerahkan ke lokasi membantu pemadaman.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Kobaran api terlihat di tangki kilang PT Pertamina Internasional Unit Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11). Setelah sempat padam, api sempat terlihat menyala kembali pada Ahad (14/11) pagi.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Kobaran api terlihat di tangki kilang PT Pertamina Internasional Unit Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11). Setelah sempat padam, api sempat terlihat menyala kembali pada Ahad (14/11) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kebakaran pada salah satu kilang Pertamina RU IV Cilacap sempat padam, tapi api kembali berkobar saat proses pendinginan dilakukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi mengungkapkan, api yang berkobar pada tangki BBM pertalite di kompleks kilang Pertamina RU IV Cilacap sejak Sabtu (13/11) pukul 19.20 WIB sempat padam dan dikuasai pada pukul 23.50 WIB.

Baca Juga

"Namun pada Ahad (14/11) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB api kembali muncul di lokasi yang terbakar dan masih terlihat sampai Ahad pagi," ungkap Wijonardi dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Wijonardi juga menyampaikan, semua unit damkar di Kabupaten Cilacap sudah dikerahkan ke lokasi untuk membantu pemadaman hingga benar-benar padam. BPBD bersama dengan Polres Cilacap, juga telah menupayakan langkah-langkah pengamanan di sekitar lokasi kebakaran, dengan mengevakuasi warga terdekat dengan lokasi kebakaran.

 

"Untuk warga pada radius 500 meter di lingkungan Kelurahan Lomanis, sudah dievakuasi guna menghindari berbagai risiko dampak terjadinya kebakaran kilang tersebut," lanjut Wijonardi.

Berdasarkan konfirmasi dari BMKG, tambahnya, Kabupaten Cilacap memang tengah memasuki siaga bencana hidrometerilogi, khususnya hujan lebat dan petir. "Untuk itu, BPBD Kabupaten Cilacap mengimbau masyarakat untuk tidak panik tapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana yang terjadi," lanjut Wijonardi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement