Tangki Pertamina Terbakar Lagi, DPR Minta Audit Menyeluruh

Anggota Komisi VI DPR minta ada audit menyeluruh terkait berulangnya kebakaran tangki

Ahad , 14 Nov 2021, 00:27 WIB
Warga menonton kobaran api yang terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (14/11/2021) dini hari. Tangki 36 T 102 terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10 WIB itu berisi komponen pertalite.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/foc.
Warga menonton kobaran api yang terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (14/11/2021) dini hari. Tangki 36 T 102 terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10 WIB itu berisi komponen pertalite.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran kembali terjadi di area kilang milik Pertamina. Bahkan ini merupakan kejadian kedua terbakarnya tangki di area Kilang Cilacap dan merupakan tragedi kebakaran kilang ketiga dalam kurun waktu satu tahun ini.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat Herman Haeron meminta untuk audit menyeluruh untuk Pertamina. Sebab, kejadian berulang ini mengindikasikan adanya masalah serius di tubuh pertamina.

Baca Juga

"Kasus yang kemarin di Balongan saja kan investigasinya juga belum selesai. Ini terjadi lagi. Saya kira ini ada aspek lain dan lebih urgent terjadi di Pertamina. Pertamina perlu diaudit secara menyeluruh," ujar Herman kepada Republika.co.id, Sabtu (13/11).

Herman juga menilai melihat kondisi Kilang Cilacap yang dekat dengan pemukiman warga menjadi salah satu aspek lemahnya health, safety, security and environmental (HSSE) Pertamina. Padahal, bufferzone atau daerah aman ini sangat penting bagi infrastruktur migas.

"Sampai saat ini belum ada laporan langsung dari warga terkait dampak ke warga. Tapi melihat dekatnya area kilang dengan pemukiman warga ini menjadi perhatian penting bahwa HSSE pertamina ini longgar sekali," ujar Herman.

Apalagi, kata Herman mestinya Pertamina bisa berhati hati dalam memitigasi. Sebab, kejadian yang sama dengan indikasi yang sama kebakaran terjadi saat hujan dan karena petir.

"Masa iya, perusahaan sekelas pertamina tidak bisa mendapatkan teknologi termukhtahir dalam hal penangkal petir. Ini sebuah hal yang krusial," ujar Herman.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Suryana menjelaskan kejadian terjadi pada 19.20, Sabtu (13/11). Ia mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman kebakaran tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.

"Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di 1 buah tanki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," ujar Ifky, Sabtu (13/11).

Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.

Baca juga : Kebakaran Tangki Pertamina, DPR: Bisa Jadi Sabotase